|
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
11
|
Pembelajaran
merupakan suatu kegiatan yang melibatkan seseorang dalam upaya memperoleh pengetahuan,
ketrampilan, dan nilai-nilai positif dengan memanfaatkan berbagai sumber untuk
belajar. Didalam suatu pembelajaran tentunya terdapat sebuah system agar proses
pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan terarah tepat sasaran. Pembelajaran akan menjadi sesuatu yang
bermakna buat peserta didik ketika diupayakan melalui sebuah perencanan
pembelajaran yang baik dan benar. Oleh karena itu, keterampilan guru dalam
merancang pembelajaran merupakan sesuatu
yang tidak bisa dipisahkan dengan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang
pendidik, pembelajar, dan seorang perancang pembelajaran.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
paparan latar belakang di atas, maka dapat dikemukakan
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud program perencanaan
pengajaran dalam pembelajaran di sekolah ?
2. Bagaimana konsep pengajaran bisa dikatakan
sebagai suatu sistem ?
3. Apa saja perencanaan program pengajaran dalam
sebuah pembelajaran?
4. Apa saja yang perlu diperhatikan dalam program
perencanaan pengajaran dalam sebuah pembelajaran di sekolah ?
5. Apa saja jenis-jenis metode mengajar yang
dapat digunakan dalam pembelajaran ?
C.
Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud progaram
perencanaan pengajaran dalam pembelajaran di sekolah
2. Untuk mengetahui konsep pengajaran itu bisa
dikatakan suatu sistem
3. Untuk mengetahui tentang perencanaan program
pengajaran dalam sebuah pembelajaran
4. Untuk mengetahui apa saja yang perlu
diperhatikan dalam program perencanaan pengajaran dalam sebuah pembelajaran di
sekolah
5.
Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis metode mengajar yang
dapat digunakan dalam pembelajaran
|
PROGRAM PERENCANAAN PENGAJARAN DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH
A.
Pengertian program perencanaan pengajaran
dalam pembelajaran
Dalam konteks pembelajaran, perencanaan dapat diartikan sebagai proses
penyusunan materi pelajaran, penggunaan media pengajaran, penggunaan pendekatan
atau metode pengajaran, dalam suatu alokasi waktu yang akan dilaksanakan pada
masa satu semester yang akan datang untuk mencapai tujuan yang ditentukan. Penggerakkan
dalam proses pembelajaran dilakukan oleh pendidik dengan suasana yang edukatif
agar dapat melaksanakan tugas belajar dengan penuh antusias, dan mengoptimalkan
kemampuan belajarnya dengan baik. Peran guru sangat penting dalam menggerakkan
dan memotivasi para siswanya melakukan aktivitas belajar baik itu dilakukan di
kelas, di laboratorium, di perpustakaan, praktek kerja lapangan, dan tempat
lainnya yang memungkinkan para siswa melakukan kegiatan belajar. Sedangkan
kepala sekolah sebagai pemimpin instruksional menggerakkan semua personel dan
potensi sekolah untuk mendukung sepenuhnya kegiatan pembelajaran yang
dikendalikan oleh guru dalam upaya membelajarkan anak didik.
4
|
Supaya diperoleh suatu komitmen atau kesepakatan,
sehingga kesimpangsiuran atau kesalahpahaman dapat dihindarkan, langkah awal
yang ditempuh adalah mengemukakan pengertian perencanaan pengajaran. Upaya
untuk dimaksud itu dilakukan dengan mengemukakan beberapa batasan atau
definisi.
Perencanaan
berkaitan dengan penentuan apa yang akan dilakukan. Perencanaan mendahului
pelaksanaan, mengingat perencanaan merupakan suatu proses untuk menentukan
kemana harus pergi dan mengidentifikasikan persyaratan yang diperlukan dengan
cara yang paling efektif dan efisien. Perencanaan
pembelajaran pada umumnya dibuat atas asumsi bahwa perencanaan yg baik akan
membawa hasil yg baik pula. Dikembangkan sebagai salah satu usaha untuk memperbaiki
pengajaran.
Prinsip Perencanaan Pembelajaran yaitu:
1.
Pembelajaran yang disiapkan secara cermat dan sistematis
akan dapat membantu perkembangan siswa secara
maksimal..
2.
Perencanaan yang cermat dan sistematis dikembangkan
dengan mempertimbangkan
berbagai aspek seperti teori belajar dan karakteristik siswa.
3.
Hendaknya diarahkan untuk membantu proses belajar siswa
secara individual.
4.
Hendaknya dikembangkan dengan pendekatan sistem. Menggunakan
langkah-langkah dlm proses pengembangan
B.
Konsep pengajaran sebagai suatu sistem
Istilah
sistem berasal dari bahasa yunani “systema” yang berarti sehimpunan bagian atau
komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan suatu
keseluruhan.
Menurut Zahara Idris(1987) Sistem
adalah satu kesatuan yang terdiri atas komponen-komponen atau elemen-elemen
atau unsur-unsur sebagai sumber yang mempunyai hubungan fungsional
yang teratur, tidak secara acak yang saling membantu untuk mencapi suatu hasil
(Product).
Pengajaran sebagai suatu sistem merupakan suatu pendekatan mengajar yang
menekankan hubungan sistemik antara berbagai komponen dalam pengajaran.
Pengajaran dalam sebuah pembelajaran mempunyai beberapa komponen, yaitu :
tujuan pengajaran, bahan ajaran, metode belajar-mengajar, media, dan evaluasi pengajaran.
Pengajaran yang bercirikan sistem menekankan keterpaduan antara keseluruhan
komponen , komponen yang satu berhubungan erat dengan komponen lainnya. Apabila
suatu tujuan pengajaran yang menyangkut segi efektif (nilai dan sikap) maka
bahan ajaran, proses belajar mengajarmedia serta evaluasi pengajaran hendaknya beserta afektif pula.
Demikian juga halnya apabila tujuan pengjaran berkenaan dengan aspek kognitif
atau psikomotor, maka komponen-komponen lainnya harus bersifat kognitif atau
psikomotor pula. Ciri selanjutnya pengajaran sebagai sistem adalah penekanan
kepada perilaku yang dapat diukur atau diamati. Proses belajar- mengajar akan
mudah ditentukan serta pencapaian tujuan pengajaran akan mudah diketahui
apabila tujuan-tujuan pengajaran dirumuskan serta operasional. Tujuan
pengajaran yang bersifat operasional dirumuskan dalam bentuk rumusan perilaku
yang dapat diamati atau diukur.
Konsep perencanaan pengajaran sebagai sistem dapat dilihat dari
berbagai sudut pandang, yaitu: Perencanaan Pengajaran sebagai teknologi
Perencanaan Pengajaran sebagai sebuah disiplin, Perencanaan, Perencanaan Pengajaran sebagai sebuah
proses Perencanaan Pengajaran sebagai sebuah realitas, Perencanaan Pengajaran juga dimaksudkan
sebagai langkah awal sebelum proses pembelajaran berlangsung. Terdapat beberapa
manfaat perencanaan pengajaran dalam pembelajaran yaitu: Sebagai petunjuk arah kegiatan
dalam mencapai tujuan Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi
setiap unsur yang terlibat dalam kegiatan. Sebagai pedoman kerja bagi setiap
unsur, baik unsur guru maupun unsur murid
C.
Perencanaan program pengajaran dalam sebuah
pembelajaran
Pengajaran dilaksanakan dalam jangka
waktu tertentu, misalnya 3 tahun untuk jenjang SMP dan SMA dan 6 tahun untuk
sekolah Dasar. Karena dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu, baik lama
maupun singkat, maka apa yang dikerjakan dalam pengajaran perlu disusun dalam
suatu program, yaitu program pengajaran. Ada program pengajaran yang mencakup
seluruh masa belajar misalnyaa 6 tahun untuk SD dan 3 tahun untuk SMP dan SMA,
disamping itu ada program yang lebih singkat seperti program tahunan,
semesteran. Dalam pengajaraan di sekolah kita dewasa ini, umumnya guru-guru
hanya dituntut menyusun dua macam program pengajaran, yaitu program untuk
jangka waktu yang cukup panjang seperti program semesteran. Dan program untuk
jangka waktu singkat yaitu program untuk setiap pokok satuan bahasan. Misalnya
apa yang dikenal dengan satuan
pelajaran.
Seperti telah diuraikan sebelumnya bahwa pengajaran meliputi
tiga langkah, yaitu langkah perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program
pengajaran. Dalam program pengajaran sebagai suatu sistem, langkah perencanaan
program pengajaran dalam pembelajaran pengajaran memegang peranan yang sangat
penting, sebab menentukan langkah pelaksanaan dan evaluasi. Keterpaduan
pengajaran sebagai sistem bukan hanya antara komponen-komponen proses
belajar-mengajar, tetapi juga antara langkah yang satu dengan langkah
berikutnya. Dalam program pengajaran yang menggunakan model satuan pelajaran,
guru masih mempunyai kemungkinan untuk
mengadakan perubahan-perubahan dalam pelaksanaanya, tetapi dalam program
pengajaran dengan modul, pengajaran dengan kaset video/audio/komputer serta
pengajaran benar-benar harus sesuai dengan yang telah direncanakan.
Proses pengembangan perencanaan pembelajaran terkait
erat dengn unsurunsur dasar kurikulum yaitu tujuan materi pelajaran, pengalaman
belajar dan penilaian hasil belajar.
Perangkat yang harus dipersiapkan dalam perencanaan
pembelajaran adalah :
1.
memahami kurikulum
2.
menguasai bahan ajar
3.
menyusun program pengajaran
4.
melaksanakan program pengajaran dan
5.
menilai program pengajaran dan hasil proses
belajar mengajar yang telah dilaksanakan.
Dalam perencanaan pembelajaran sampai saat ini masih
mempergunakan pendekatan sistem, artinya perencanaan pembelajaran merupakan
kesatuan utuh yang memiliki komponen (tujuan, materi, pengalaman belajar dan
evaluasi) yang satu sama lain saling berinteraksi.
Manfaat yang didapat dari perencanaan pengajaran
yang baik antara lain:
1.
Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam
mencapai tujuanpembelajaran yang dilakukan
2.
Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas
dan wewenang bagi setiap unsur yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran
3.
Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur,
baik guru maupun murid
4.
Sebagai alat ukur keefektifan suatu
proses pembelajaran. sehingga
setiap saat dapat diketahui ketepatan dan kelambanan kerja.
5.
Untuk bahan penyusunan
data agar terjadi keseimbangan kerja untuk
menghemat waktu, tenaga, alat-alat, dan biaya.
Perencanaan pengajaran mempunyai beberapa faktor
yang mendukung tujuan pembelajaran tercapai misalnya :
1.
Persiapan sebelum mengajar
2.
Situasi ruangan dan letak sekolah dari
jangkauan kendaraan umum
3.
Tingkat intelegensi siswa
4.
Materi pelajaran yang akan disampaikan
D.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
perencanaan program pengajaran dalam pembelajaran
Penyusunan program pengajaran bertujuan agar
pelaksanaan pengajaran berjalan lebih lancar dan hasilnya lebih baik.
Kurikulum, menjadi acuan utama di dalam penyusunan atau perencanaan suatu
program pengajaran, namun kondisi sekolah dan lingkungan sekitar, kondisi
sekolah dan lingkungan sekitar, kondisi siswa dan guru merupakan hal-hal
penting yang juga perlu diperhatikan.
1. Kurikulum
Kurilulum adalah sejumlah mata pelajaran yang harus
ditempuh atau diselesaikan peserta didik untu memperoleh ijazah.
Dalam perencanaan atau penyusunan suatu program pengajaran, hal pertama
yang perlu mendapat perhatian dalam pembelajaran adalah kurikulum. Kurikulum
sangat dibutuhkan, kurikulum sebagai pedoman untuk menyusun target dalam proses
belajar mengajar. Perkembangan selanjutnya adalah bahwa isi kurikulum tidak
terbatas hanya pada mata pelajaran tertentu saja. Pandangan lain tentang
kurikulum adalah kurikulum sebagai program belajar bagi siswa untuk mencapai
tujuan. Pengalaman belajar peserta didik akan mempengaruhi perkembangan
kepribadiannya. Dengan demikian kurikulum dipandang sebagai kegiatan dan
pengalaman belajar yang diberikan kepada peserta didik di bawah tanggung jawab
sekolah. Isi kurikulum lebih luas sebab menyangkut mata pelajaran, kegiatan
belajar, pengalaman anak didik di sekolah dan lain-lain.
2. Kondisi Sekolah
Perencanaan program pengajaran dalam pembelajaran juga
perlu memperhatikan keadaan sekolah, terutama tersedianya sarana-prasarana,dan
alat bantu pelajaran. Sarana-sarana dan alat bantu pelajaran ini menjadi
pendukung terlaksananya berbagai aktivitas
belajar siswa. Guru tidak mungkin menyuruh siswa-siswa mengadakan pengamatan
terhadap tanaman, apabila di sekolah atau sekitar sekolah tidak ada kebun.
3. Kemampuan dan perkembangan Siswa
Dalam menyusun atau merencanakan program pengajaran
komponen siswa juga perlu mendapat perhatian. Program pengajaran apakah program
mingguan atau harian, dapat dipandang sebagai suatu skenario tentang apa yang
harus dipelajari siswa dan bagaimana mempelajarinya. Agar bahan dan cara
belajar ini sesuai dengan kondisi siswa, maka penyusunan skenario atau program
pengajaran perlu disesuaikan dengan kemampuan dan perkembangan siswa. Keluasan
dan kedalaman bahan ajaran perlu disesuaikan dengan kemampuan dan perkembangan
siswa. Aktivitas belajar yang direncanakan guru juga perlu memperhatikan hal
itu. Secara umum siswa dalam satu elas terbagi atas tiga kelompok yaitu kelompok pandai atau cepat belajar,
sedang dan kelompok kurang atau lambat belajar. Bagian yang terbanyak adalah
kelompok yang sedang. Karena kelompok yang sedang ini yang terbanyak, maka
penyusunan bahan hendaknya menggunakan kriteria sedang ini. Untuk mengatasi
variasi kemampuan siswa, maka guru perlu menggunakan metode tau bentuk kegiatan
mengajar yang bervariasi pula
4. Keadaan Guru
Keadaan dan kemampuan guru sesungguhnya tidak perlu
menjadi hal yang perlu diperhatikan, sebab guru dituntut memiliki kemampuan
dalam segala hal yang berkenaan dengan pelaksanaan pendidikan dan pengajaran.
Kalau ada suatu saat ia memiliki kekurangan, ia dituntut untuk segera belajar
atau meningkatkan dirinya. Bagi guru-guru yang pengalaman pengajarnya masih
sangat sedikit, kekurangan kemampuan pada guru juga perlu diperhatikan.
E.
Jenis-jenis metode mengajar yang dapat
digunakan dalam pembelajaran
Ada sejumlah metode yang bisa digunakan dalam
kegiatan mengajar, antara lain ialah: metode ceramah, tanya jawab, diskusi,
demonstrasi, percobaan atau axperimen, latihan atau simulasi, kerja kelompok,
karyawisata dan sosiodrama atau bermain peran.
Analisis singkat tentang masing-masing metode
mengajar trsebut dapat diikuti dalam uraian-uraian berikut:
1. Metode Ceramah
Metode ceramah merupakan cara mengajar yang
paling tradisional dan telah lama dilaksanakan oleh guru. Ceramah adalah
penuturan bahan pelajaran secara lisan. Metode ini tidak senantiasa jelek bila
penggunaannya betul-betul disispkan dengan baik, didukung dengan alat dan
media, serta memperhatikan batas-batas kemungkinan penggunaannya. Cara mengajar
dengan ceramah dapat dikatakan juga sebagai metode pembelajaran di sekolah baik
di SD, SMP maupun di SMA, merupakan suatu cara mengajar yang digunakan untuk
menyampaikan keterangan atau informasi, atau uraian tentang suatu pokok
persoalan serta masalah secara lisan.
Metode ceramah digunakan karena hal-hal
a.
Jumlah khalayak cukup banyak
b.
Guru akan memperkenalkan materi pelajaran baru
c.
Khalayak telah mampu menerima informasi melalui kata-kata
d.
Waktu terbata, sedangkan materi atau informasi banyak
yang akan disampaikan
2.
Metode Tanya jawab
Metode tanya jawab adalah metode mengajar yang
memungkinkan terjadinya komunikasi langsung yang bersifat dua arah sebab pada
saat yang sama terjadi dialog antara guru dan siswa. Guru bertanya siswa
menjawab, atau siswa bertanya guru menjawab. Dalam komunikasi ini terlihat
adanya hubungan timbal balik secara langsung antara guru dengan siswa.
Kebaikan dalam menggunakan metode tanya jawab adalah
sebagai berikut:
a. Metode tanya jawab dapat memperoleh sambutan
yang lebih aktif.
b. Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan
pendapat.
c. Mengetahui perbedaan-perbedaan pendapat yang
ada, yang dapat dibawa ke arah diskusi.
3.
Metode Diskusi
Metode diskusi pada dasarnya adalah bertukar
informasi, pendapat dan usur-unsur pengalaman secara teratur dengan maksud
untuk mendapat pengertian bersama yang lebih jelas dan lebih cermat tentang
permasalahan atau topik yang sedang dibahas. Dalam diskusi, setiap orang
diharapkan memberikan sumbangan pikiran, sehingga dapat diperoleh pandangan
dari berbagai sudut berkenaan dengan maksut, adalah tersebut. Dengan sumbangan
dari setiap orang, kelompok diharapkan akan maju dari satu pemikiran yang lain,
langkah demi langkah, sampai dihasilkannya pemikiran yang lengkap mengenai
permasalahan atau topik yang dibahas.
4.
Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi merupakan metode mengajar
yang cukup efektif, sebab membantu para siswa untuk memperoleh jawaban dengan
mengamati suatu proses atau peristiwa tertentu. Metode demonstrasi merupakan
metode mengajar yang memperlihatkan bagaimana proses terjadinya sesuatu, di
mana keaktifan biasanya lebih banyak pada pihak guru.
5.
Metode Eksperimen
Jika dalam metode demonstrasi, keaktifan lebih
banyak pada pihak guru, metode eksperimen langsung melibatkan para siswa
melakukan percobaan untuk mencari jawaban terhadap permasalahan yang diajukan.
Eksperimen sering dilakukan dalam pengajaran bidang studi IPA, di mana metode
ini merupakan unsur pokok dalam pendekatan belajar dengan menemukan.
6.
Metode pemberian Tugas
Metode ini dimaksudkan untuk memberi
kesempatan kepada siswa melakukan tugas atau kegiatan yang berhubungan dengan
pelajaran, seperti mengerjakan soal-soal, mengumpulkn kliping, dan sebagainya.
Metode ini dapat dilakukan dalam bentuk tugas atau kegiatan individual ataupun
kerja kelompok, dan dapat merupakan unsur penting dalam pendektan pemecahan
masalah.
7.
Metode Karyawisata
Melalui metode ini, siswa-siswa diajak
mengunjungi tempat-tempat tertentu di luar sekolah. Tempat-tempat yang akan
dikunjungi dan hal-hal yang perlu diamati telah direncanakan terlebih dahulu,
dan setelah selesai melakukan kunjungan, siswa-siswa diminta untuk membuat atau
menyampaikan laporan.
8.
Metode Sosiodrama
Metode sosiodrama atau bermain peran,
merupakan metode yang sering digunakan dalam mengajarkan nilai-nilai dan
memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam hubungan sosial dengan
orang-orang di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Dalam
pelaksanaannya, siswa-siswa diberi berbagai peran tertentu dan melaksanakan
peran tersebut, serta mendiskusikannya di kelas.
Yang penting untuk disadari ialah bahwa tepat
tidaknya suatu metode mengajar, tergantung pula pada jenis tujuan instruksional
yang ingi dicapai, di samping faktor-faktor lain. Dengan demikian, dapat
dikatakan bahwa tidak ada satu pun metode yang tepat untuk semua tujuan, dan
bahkan untuk mencapai suatu tujuan pun kadang-kadang diperlukan lebih dari satu
metode.
|
KESIMPULAN DAN
SARAN
A. Kesimpulan
Program pengajaran merupakan suatu program bagaimana mengajarkan apa yang
sudah dirumuskan dalam kurikulum.
Kurikulum, menjadi acuan utama di dalam penyusunan atau
perencanaan suatu program pengajaran, namun kondisi sekolah dan lingkungan
sekitar, kondisi sekolah dan lingkungan sekitar, kondisi siswa dan guru
merupakan hal-hal penting yang juga
perlu diperhatikan. Pengajaran dalam
sebuah pembelajaran mempunyai beberapa komponen, yaitu : tujuan pengajaran,
bahan ajaran, metode belajar-mengajar, media, dan evaluasi pengajaran.
Perencanaan pengajaran
berarti pemikiran tentang penerapan prinsip- prinsip umum mengajar didalam
pelaksanaan tugas mengajar dalam suatu interaksi pengajaran tertentu yang
khusus baik yang berlangsung di dalam kelas ataupun diluar kelas. Dengan demikian, perencanaan berkaitan
dengan penentuan apa yang akan dilakukan. Perencanaan mendahului pelaksanaan,
mengingat perencanaan merupakan suatu proses untuk menentukan kemana harus
pergi dan mengidentifikasikan persyaratan yang diperlukan dengan cara yang
paling efektif dan efisien.
18
|
1. Penguasaan
materi pelajaran
2. Analisis
hasil materi pelajaran
3. Program
tahunan dan program caturwulan
4. Program
satuan pelajaran/persiapan mengajar
5. Rencana
pengajaran.
Ada sejumlah metode yang bisa digunakan dalam
kegiatan mengajar, antara lain ialah: metode ceramah, tanya jawab, diskusi,
demonstrasi, percobaan atau axperimen, latihan atau simulasi, kerja kelompok,
karyawisata dan sosiodrama atau bermain peran.
Kelima
komponen tersebut merupakan perangkat dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran
yang harus dibuat oleh setiap guru sebelum mengajar. Sehingga diperoleh hasil
yang optimal atau sesuai dengan yang diharapkan.
Dari
beberapa rumusan tentang
program
perencanaan pengajaran dalam
pembelajaran pendidikan dapat dimaklumi bahwa masalah yang
menonjol adalah suatu proses untuk menyiapkan suatu konsep keputusan yang akan
dilaksanakan di masa depan. Dengan demikian, perencanaan pendidikan dalam
pelaksanaan tidak dapat diukur dan dinilai secara cepat, tapi memerlukan waktu
yang cukup lama, khususnya dalam kegiatan atau bidang pendidikan yang bersifat
kualitatif, apalagi dari sudut kepentingan nasional.
B.
Saran
1.
Guru
harus bisa bersikap profesional terutama dalam hal program perencanaan
pengajaran dalam pembelajaran di sekolah.
2.
Guru
harus pandai dalam menggunakan metode-metode dalam pembelajaran
Untuk
meyempurnakan makalah yang sederhana ini penulis mengharapkan saran dan krtik agar tersempurnanya
makalah ini. Dan mudah-mudahan makalah ini bermanfaat untuk pemabaca.
|
Hardini Isriani,
Dewi Puspita. 2012. Strategi Pembelajaran
Terpadu. Yogyakarta:
Familia(Group Relasi Inti Media)
Ladjid Hafni. 2005.
Pengembangan Kurikulum Menuju Kurikulum
Berbasis
Kompetensi.
Bandung: Quantum Teaching
R. Ibrahim, Syaodih
Nana. 2010. Perencanaan Pengajaran. Jakarta:
Rineka Cipta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar