A. PENGERTIAN MENYIMAK
Menyimak adalah mendengar secara khusus dan terpusat pada objek yang disimak (panduan bahasa dan sastra Indonesia, Natasasmita Hanapi, Drs.; 1995: 18)
Menyimak dapat didefinisikan suatu aktivitas yang mencakup kegiatan mendengar dan bunyi bahasa, mengidentifikasi, menilik, dan mereaksi atas makna yang terkandung dalam bahan simakan. (Djago Tarigan; 1991: 4).
“Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang lisan-lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi, serta memahami makna komunikasi yang tidak disampaikan oleh si pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan”. (Tarigan: 1983)
Proses menyimak memerlukan perhatian serius dari siswa. Ia berbeda dengan mendengar atau mendengarkan. Menurut pendapat Tarigan (1994:27), “Pada kegiatan mendengar mungkin si pendengar tidak memahami apa yang didengar. Pada kegiatan mendengarkan sudah ada unsur kesengajaan, tetapi belum diikuti unsur pemahaman karena itu belum menjadi tujuan.” Kegiatan menyimak mencakup mendengar, mendengarkan, dan disertai usaha untuk memahami bahan simakan. Oleh karena itu dalam kegiatan menyimak ada unsur kesengajaan, perhatian dan pemahaman, yang merupakan unsur utama dalam setiap peristiwa menyimak. Penilaiannya pun selalu terdapat dalam peristiwa menyimak, bahkan melebihi unsur perhatian.
Menyimak adalah suatu proses yang mencakup kegiatan mendengarkan bunyi bahasa, mengidentifikasi, menginterpretasikan, dan mereaksi atas makna yang terkandung di dalamnya”. (Sabarti –at all: 1992).
B. JENIS-JENIS MENYIMAK
Pengklarifikasian menyimak berdasarkan:
1. Sumber suara
Berdasarkan sumber suara yang disimak, penyimak dibagi menjadi dua bagian yaitu:
a. Intrapersonal listening atau menyimak intrapribadi
b. Interpersonal listening atau penyimak antar pribadi
2. Cara penyimak bahan yang disimak
Berdasarkan pada cara penyimakan bahan yang disimak, dapat diklarifikasikan sebagai berikut:
a. Menyimak ekstensif (extensive listening)
Menyimak ekstensif ialah kegiatan menyimak tidak memerlukan perhatian, ketentuan dan ketelitian sehingga penyimak hanya memahami seluruh secara garis besarnya saja.
Menyimak ekstensif meliputi
1) Menyimak sosial
Menyimak sosial dilakukan oleh masyarakat dalam kehidupan sosial, seperti di pasar, terminal, stasiun, kantor pos, dan sebagainya. Kegiatan menyimak ini lebih menekankan pada faktor status sosial, unsur sopan santun. dan tingkatan dalam masyarakat. Misalnya: Seorang anak jawa menyimak nasihat neneknya dengan sikap dan bahasa yang santun. Dalam hal ini, nenek memiliki peran yang lebih utama, sedang anak merupakan peran sasaran.
2) Menyimak sekunder
Menyimak sekunder terjadi secara kebetulan. Misalnya, jika seorang pembelajar sedang membaca di kamar, ia juga dapat mendengarkan percakapan orng lain, suara siaran radio, suara televisi, dan sebagainya. Suara tersebut sempat terdengar oleh pembelajar tersebut, namun ia tidak terganggu oleh suara tersebut.
3) Menyimak estetik
Menyimak estetika sering disebut menyimak apresiatif. Menyimak estetika ialah kegiatan menyimak untuk menikmati dan menghayati sesuatu. Misalnya, menyimak pembacaan puisi, rekaman drama, cerita, syair lagu, dan sebagainya. Kegiatan menyimak itu lebih menekankan aspek emosional penyimak seperti dalam menghayati dan memahami sebuah pembacaan puisi. Dalam hal ini, emosi penyimak akan tergugah, sehingga timbul rasa senang terhadap puisi tersebut. Demikian pula pembacaan cerita pendek. Hal ini pernah dilakukan oleh seorang pengarang terkenal Gunawan Mohammad yang sering membacakan cerpen-cerpennya melalui radio. Banyak remaja mendengarkan pembacaan tersebut. Para remaja tampaknya dapat menikmati dan menghayati cerpen yang dibacakan tersebut.
4) Menyimak Pasif
Menyimak pasif ialah menyimak suatu bahasan yang dilakukan tanpa upaya sadar. Misalnya, dalam kehidupan sehari-hari, seseorang mendengarkan bahasa daerah, setelah itu dalam masa dua atau tiga tahun ia sudah mahir memahami pesan dalam bahasa daerah tersebut. Kemudian, dia mahir pula menggunakan bahasa daerah tersebut. Kemahiran menggunakan bahasa daerah tersebut dilakukan sebagai hasil menyimak pasif. Namun, pada akhirnya, orang itu dapat menggunakan bahasa daerah dengan baik. Kegiatan menyimak pasif banyak dilakukan oleh masyarakat awam dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pendidikan di sekolah tidak dikenal istilah menyimak pasif. Pada umumnya, menyimak pasif terjadi karena kebetulan dan ketidaksengajaan.
b. Menyimak Intensif
Menyimak intensif adalah kegiatan menyimak dengan penuh perhatian, ketentuan dan ketelitian sehingga penyimak memahami secara mendalam.
Ciri-ciri menyimak intensif adalah:
1) Menyimak intensif ialah menyimak pemahaman
Pemahaman ialah proses memahami suatu objek. Pemahaman dalam menyimak merupakan proses memahami suatu bahan simakan. Pada dasarnya orang melakukan kegiatan menyimak intensif dengan tujuan untuk memahami makna bahan yang disimak dengan baik. Pemahaman merupakan prioritas pertama. Hal itu berbeda dengan menyimak ekstensif yang lebih menekankan hiburan, kontak sosial. ketidaksengajaan, dan lain sebagainya. Jadi, rioritas menyimak, intensif ialah memahami makna pembicaraan.
2) Menyimak intensif memerluhan konsentrasi tinggi
Konsentrasi ialah memusatkan sermua gejala jiwa seperti pikiran, perasaan, ingatan, perhatian, dan sebagainya kepada salah satu objek. Dalam menyimak intensif diperlukan pemusatan gejala jiwa menyeluruh terhadap bahan yang disimak. Agar penyimak dapat melakukan konsentrasi yang tinggi, maka perlu dilakukan, dengan beberapa cara, antara lain: (a) menjaga agar pikiran tidak terpecah, (b) perasaan tenang dan tidak bergejolak, (c) perhatian. terpusat pada objek yang sedang disimak, penyimak harus mampu menghindari berbagai hal-hal yang dapat menggangu kegiatan menyimak, baik internal maupun ekstenal.
3) Menyimak intensif ialah memahami bahasa formal
Bahasa formal ialah bahasa yang digunakan dalam situasi formal. Yang dimaksudkan dengan situasi formal ialah situasi komunikasi resmi. Misalnya, ceramah, pidato, diskusi, berdebat, temu ilmiah dan lain sebagainya. Bahasa yang digunakan dalam ceramah ilmiah, temu ilmiah, atau diskusi ialah bahasa resmi atau bahasa baku. Bahasa baku lebih menekankan makna.
4) Menyimak intensif diakhiri dengan reproduksi bahan simakan Reproduksi ialah kegiatan mengungkapkan kembali sesuatu yang telah dipahami. Untuk membuat reproduksi dapat dilakukan secara (1) lisan (berbicara) dan (2) tulis (menulis, mengarang). Reproduksi dilakukan setelah menyimak. Fungsi reproduksi itu antara lain adalah (1) mengukur kemampuan integratif antara menyimak dengan berbicara, (2) mengukur kemampuan integratif antara menyimak dengan menulis atau mengarang, (3) mengetahui kemampuan daya serap seseorang. (4) mengetahui tingkat pemahaman seseorang tentang bahan yang telah disimak.
Menyimak intensif meliputi:
1) Menyimak kritis
Menyimak kritis ialah kegiatan menyimak yang dilakukan dengan sungguh-sungguh untuk memberikan penilain secara objektif, menentukan keaslian, kebenaran. dan kelebihan, serta kekurangan-kekurangannya. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyimak kritis adalah (a) mengamati tepat tidak ujaran pembicara, (b) mencari jawaban atas pertanyaan "mengapa menyimak", dapatkah penyimak membedakan antara fakta dan opini dalam menyimak. dapatkah penyimak mengambil simpulan dari hasil menyimak? dapatkah penyimak menafsirkan makna idium, ungkapan, dan majas dalam kegiatan menyimak" (Kamidjan,2001:22).
2) Menyimak introgatif
Menyimak interogratif ialah kegiatan menyimak yang bertujuan memperoleh informasi dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang diarahkan kepada pemerolehan informasi tersebut.
Kegiatan menyimak interogratif bertujuan untuk (a) mendapatkan fakta-fakta dari pembicara, (b) mendapatkan gagasan baru yang dapat dikembangkan menjadi sebuah wacana yang menarik, (c) mendapatkan informasi apakah bahan yang telah disimak itu asli atau tidak.
3) Menyimak eksploratif
Menyimak eksploratif ialah kegiatan menyimak yang dilakukan dengan penuh perhatian untuk mendapatkan informasi baru. Pada akhir kegiatan, seorang penyimak eksploratif akan (a) menemukan gagasan baru. (b) menemukan informasi baru dan informasi tambahan dari bidang tertentu, (c) menemukan topik-topik baru yang dapat dikembang pada masa yang akan datang. (d) menemukan unsur-unsur bahasa yang bersifat baru.
4) Menyimak kreatif
Menyimak kreatif ialah kegiatan menyimak yang bertujuan untuk mengembangkan daya imajinasi dan kreativitas pembelajar. Kreativitas penyimak dapat dilakukan dengan cara (a) menirukan lafal atau bunyi bahasa asing atau bahasa daerah, misalnya bahasa Inggris, bahasa Belanda. bahasa Jerman. dan sebagainya, (b) mengemukakan gagasan yang sama dengan pembicara. namun menggunakan struktur dan pilihan kata yang berbeda, (c) merekonstruksi pesan yang telah disampaikan penyimak, (d) menyusun petunjuk-petunjuk atau nasihat berdasar materi yang telah disimak.
5) Menyimak konsentratif
Menyimak konsentratif ialah kegiatan menyimak yang dilakukan dengan penuh perhatian untuk memperoleh pemahaman yang baik terhadap informasi yang disimak. Kegiatan menyimak konsentratif bertujuan untuk (a) mengikuti petunjuk-petunjuk, (b) mencari hubungan antarunsur dalam menyimak. (c) mencari hubungan kuantitas dan kualitas dalam suatu komponen. (d) mencari butir-butir informasi penting dalam kegiatan menyimak, (e) mencari urutan penyajian dalam bahan menyimak, dan (f) mencari gagasan utama dari bahan yang telah disimak (Kamidjan,2001:23).
6) Menyimak selektif
Menyimak selektif ialah kegiatan menyimak yang dilakukan secara selektif dan terfokus untuk mengenal, bunyi-bunyi asing, nada dan suara, bunyi-bunyi homogen, kata-kata, frase-frase, kalimat-kalimat, dan bentuk-bentuk, bahasa yang sedang dipelajarinya. Menyimak selektif memiliki ciri tertentu sebagai pembeda dengan kegiatan menyimak yang lain. Adapun ciri menyimak selektif ialah: (a) menyimak dengan saksama untuk menentukan pilihan pada bagian tertentu yang diinginkan, (b) menyimak dengan memperhatikan topik-topik tertentu, (c) menyimak dengan memusatkan pada tema-tema tertentu.
c. Tujuan menyimak
Tujuan menyimak berdasarkan Tidyman & Butterfield membedakan menyimak menjadi:
1) Menyimak sederhana
2) Menyimak diskriminatif
3) Menyimak santai
4) Menyimak informatif
5) Menyimak literatur
6) Menyimak kritis
d. Taraf aktivitas penyimak
Berdasarkan pada titik pandang aktivitas penyimak dapat diklarifikasikan:
1) Kegiatan menyimak bertaraf rendah
2) Kegiatan menyimak bertaraf tinggi
sumber :http://aristhaserenade.blogspot.com/p/keterampilan-menyimak.html
Jumat, 03 Januari 2014
Senin, 30 Desember 2013
KARYA KU
CONTOH PANTUN
Oleh : Nurwahyu Munawaroh
***Pantun Pendidikan
Pergi ke pasar membeli cincin
Tidak lupa membeli cabai
Hai anak, belajarlah yang rajin
Agar cita – citanya tercapai
***Pantun Agama
Gatal rasanya Buah talas
Buah rambutan manis rasanya
Beramalah yang ikhlas
Jika ingin mendapat Surga
***Pantun Cinta
Daun pisang warnanya hijau
Rambut merah namanya pirang
Jika kamu cinta padaku
Jangan lupa katakan sayang
CONTOH PUISI
Oleh : Nurwahyu Munawaroh
Menuntut
Ilmu, Belajar Penuh Suka Cita
Menuntut ilmu tak penah lelah
Belajar penuh gairah
Inilah perjalanan yang indah
Menghargai hidup sebagai anugerah
Menuntut
ilmu seperti bintang di langit
Banyak
pelajaran yang bisa kita petik
Memadukan
sikap yang kreatif
Untuk
meraih masa depan yang cerah
Nasihat
Hati
Teguhkan kesadaran agar terhindar kelalaian
Tanamkan kejujuran agar dijauhi dari kecurangan
Runtuhkan keangkuhan
Hapuskan kekeruhan dengan kebeningan
Tetap
teruslah menata dan menjaga hati
Ciptakan
damai di bumi damai di hati
Sesuai
minat, bakat, jati diri
Supaya
hidup mengandung hati
Kamis, 26 Desember 2013
Perkembangan Kesustraan Indonesia pengarang dan hasil karyanya
PERIODISASI
SASTRA INDONESIA
1.
Pujangga Lama (Sebelum, semasa, dan sesudah
Abdullah)
a.
Tun Sri
Lanang
Tahun 1612 menyusun kitab sejarah Melayu
b. Hamzah Fansuri
Hidup pada abad ke-17. Hasil karangannya bersifat
simbolik (perlambang). Hasil karangannya antara lain Syair Perahu, Syair Burung Pungguk, Syair Burung Pingga, Syair Dagang
dan Syair Asrar Al’ arifin.
c. Abdul Rauf
Berasal dari Singkel, Hidup pada abad ke-17. Karangannya
berisi petunjuk untuk orang-orang yang menuntut ilmu agama dan bersifat mistik
(tasawuf). Hasil karangannya adalah Mir’
atattulalab.
d. Sjamsudin Assumatrani
Hasil karangannya adalah
Mir’atul, Mu’minin dan Mir’ atul
Iman.
e. Nuruddin Ar-Raniri
Berasal dari India dan tinggal di Indonesia (Aceh) antara
tahun 1637-1644. Hasil karangannya antara lain Bustanussalatina (taman raja-raja) dan Siratul- mustaqiem.
f. Buchori aldjauhari
Hasil karangannya adalah Tajussalatin atau Mahkota Segala
Raja yang terkenal dalam kasustraan Melayu.
g. Raja Ali hadji
Hasil karangannya antara lain Gurindam XII, Tuhfat An Nafis danSilsilah Raja-raja
Melayu dan Bugis.
h. Siti Salecha
Ada pendapat yang mengatakan bahwa pengarang wanita
inilah yang mengubah Syair Abdul Muluk, tetapi pendapat lain mengatakan bahwa
syair itu gubahan Ali Hadji.
2.
Angkatan Balai Pustaka
a.
Marah
Rusli
Lahir di Sumatera barat tahun 1898. Hasil karangannya
antara lain
1) Siti
Nurbaya (roman; Balai
Pustaka, 1922)
2) La
Hami (roman sejarah
Pulau Sumbawa, 1952)
3) Anak
dan Kemenakan (roman, 1956)
4) Memang Jodoh (Autobiografi)
b.
Merari
Siregar
Lahir pada tanggal 13 Juni 1896 di Sipriok, Sumatera
Utara. Hasil karangannya antara lain;
1) Si
Jamin dan Si Johan (diterbitkan
oleh balai Pustaka tahun 1918, saduran dari Jan Seems karya Justus van Maurik)
2) Azab
dan Sengsara (roman, Balai
Pustaka, 1924)
3) Tjrita
tentang Busuk dan Wanginya Kota Betawi (Balai Pustaka, 1924)
4) Binasa
Karena Gadis Priangan
(Balai Pudtaka, 1931)
5) Tjinta
dan Hawa Nafsu (Balai.)
c.
Nur
Sutan Iskandar
Lahir di Sungai Batang, Sumatera Barat 28 November 1975.
Hasil karangan aslinya antara lain;
1) Apa
Dayaku karena Aku Perempuan
(Jakarta: Balai Pustaka, 1923)
2) Korban
karena Percintaan (roman, Balai
Pustaka, 1926)
3) Cinta
yang Membawa Maut (Jakarta:
Balai Pustaka, 1926)
4) Cinta
dan Kewajiban (Jakarta: Balai
Pustaka, 1941)
5) Jangir
Bali (Jakarta: Balai
Pustaka, 1942)
6) Cinta
Tanah Air (Jakarta: Balai
Pustaka, 1944)
7) Megah
Cerah: Bacaan untuk
Murid sekolah Rakyat III Jakarta: JB Wolters, 1952)
8) Peribahasa (Karya bersamadengan K. Sutan Pamuncak dan Aman Datuk
Majoindo. Jakarta: JB Wolters, 1946)
9) Sesalam
kawin (t.t) dan
lain-lain
Hasil
karangan saudaranya antara lain:
1)
Si Bakhil
(Moliere. Jakarta: JB Wolters, 1926)
2)
Pelik-pelik Pendidikan I--IV (Jan Ligthrta. Jakarta: JB Wolters, 1952.
Hasil Karangan terjemahannya antara lain:
1)
Iman dan Pengasihan I--IV
(H. Sienkiewicz,
Jakarta: BP 1933)
2)
Permainan kasti (F.H.A Claesan. Jakarta: Balai Pustaka, 1940)
3)
Perjalanan Ahmad ke Eropa (N. K. Biegar. Jakarta: BP, 1940)
4)
Sayur-Sayuran Negeri Kita (J.J Oche. Jakarta: Balai Pustaka, 1942)
5)
Pablo
(Lidow. Jakarta: Penerbit dan Balai Buku Indonesia, 1948)
6)
Asal Binatang (Giane Anguissola. Jakarta t.p., 1948)
7)
Si Buyung
(S. Franke. Jakarta: t.p., 1949) V
8)
Bersikap (C.
Wilkeshuis. Jakarta: Noorhofkolff, 1949) dan lain-lain
d. Aman Datuk Madjoindo
Lahir di Suprayang Solok (Sumatera Barat) tahu 1896.
Hasil karangannya antara lain:
1)
Novel
a)
Meneboes Dosa (Balai Pustaka, 1932)
b)
Roesmala Dewi ( bersama dengan Hardjosumarto, BP, 1932)
c)
Si Tjebol Rindoekan Bulan (Balai Pustaka, 1934)
d)
Sebabnya Rafiah Tersesat (Balai Pustaka, 1935)
e)
Perboeatan Doekoen/Si Doel Anak Sekolahan II (BP, 1935)
f)
Sampaikan Salamkoe kepadanja (Balai Pustaka, 1935)
2)
Cerita
Anak
a)
Sepuluh Tjerita Kanak-kanak (Balai Pustaka, 1959)
b)
Pak Djanggoet dan Boedjang Bingoeng (Balai Pustaka, 1935)
c)
Srigoenting (Balai Pustaka, 1953)
d) Si
Doel Anak Betawi
e) Koentoem
Melati
f)
Putri Rimba Larangan (Balai Pustaka, 1957)
3)
Terjemahan
a)
Kembar Enam (diterjemahkan dari John Kieviet bersama Sutan Pamuntjak, Balai Pustaka,
1929)
b)
Setangkai Daun Surga (diterjemahkan dari karya Car Bruijn, BP)
4)
Saduran
a)
Sjair Silindoeng delima (Balai Pustaka, 1931)
b)
Sjair Si Banso (Gadis Durhaka)
c)
Sjair Siti Noeriah Memboenoeh Diri (Balai Pustaka, 1934)
d)
Goel Bakawali (Balai Pustaka, 1963)
e)
Hang Toeah
(Balai Pustaka, 1946) dan lain-lain
e. Suman Hasibuan
Lahir di Bengkalis tahun 1904. Hasil karangannya antara
lain:
1)
Kawan Bergelut (kumpulan cerpen, Balai Pustaka, 1938)
2)
Mencari Pencuri
Anak Perawan (roman, Balai
Pustaka, 1923
3)
Kasih Tak Terlarai (roman, Balai Pustaka, 1930)
4)
Percobaan Setia (roman, Balai Pustaka, 1932)
5)
Tebusan Darah (Balai Pustaka, 1939)
6)
Kasih Tersesat (roman dalam Panji Pustaka, 1932)
f. I Gusti Njoman Pandji Tisna
Lahir di Singaraja pada tanggal 8 Februari 1908. Hasil
karangannya antara lain:
1)
Ni Rawit Ceti Penjual Orang (roman, Balai Pustaka, 1935)
2)
Sukreni Gadis Bali (roman, 1936)
3)
I Swasta Setahun di Bedahulu (roman sejarah,1938)
4)
Dewi Karuna (roman, 1938)
g. Sariamin
Lahir di Talu, Lubuksikaping pada bulan Juli 1909. Hasil
krangannya antara lain: Kalau Tak Untung (roman,
1938) dan Pengaruh Keadaan (roman,
1937).
h. Hamidah
Nama aslinya Fathimah Hasan Delais. Hasil karangnnya
yaitu kehilangan mestika(roman, 1935)
i. Abdoel Moeis
Lahir di Bukittinggi pada tanggal 3 Juli 1886. Hasil
karangannya antara lain:
1)
Salah Asuhan ( roman, 1928)
2)
Don Kisot
(terjemahan karya Cervantes)
3)
Sebatang Kara (saduran dari karya Hector Marlot)
4)
Insjaflah
(Puisi dalam Boedaja Nomor 4, Tahun ke-3, 1948)
5)
Kenangan
(Puisi dalam Boedaja Nomor 12, Tahun ke-3, 1948)
6)
Koedjoenjoeng (Puisi dalam Boedaja Nomor 12, Tahun ke-2, 1948)
7)
Melati (Puisi
dalam Boedaja nomor 12, Tahun ke-2, 1948)
j. Sutomo Djauhar Arifin
Lahir di Buluh, Madiun pada tanggal 15 Juni 1916. Hasil
karangannya adalah Andang Teruna
(roman tendens).
k. Adinegoro
Lahir di Talawi, Sumatera Tengah pada tanggal 14 Agustus
1904. Hasil karangannya antara lain:
1)
Mwlawat ke Barat (kisah)
2)
Melawa ke Timur Jauh (kisah)
3)
Darah Muda
(roman tendens, 1927)
4)
Asmara Jaya (roman,1928)
l. Haji Said Daeng Muntu
Lahir di Padang. Hasil karangannya adalah Pembalasan (roman sejarah, 1935) dan Karena Kerendahan Budi ( roman
tendens,1941)
m. Ajirabas
Lahir di Yogyakarta pada tanggal 12 Septembe 1904. Hasil
karyanya adalah sebagai berikut:
1)
Panca Bahasa Nippon (pelajaran bahasa Jepang, 1925)
2)
Mardi Kawi
(buku pelajaran bahasa Kawi, 1930)
3)
Pacoban
(roman dalam bahasa Jawa, 1933)
4)
Tiga Kelamin (Prosa, Pandji Poestaka, NO. 69 Tahun ke-16, 1938)
5)
Di Mana Tempat Bahagia (Puisi dalam Poedjangga Baroe, Nomor 4-6 Tahun ke-6,
1938) dan lain-lain
n. Tuli Sutan Sati
Lahir di Bukttinggi pada tahun 1898. Hasil karangannya
antara lain:
1)
Sabai Nan Aluih (bahasa berirama,1920)
2)
Tak Disangka (Balai Pustaka, 1929)
3)
Siti Marhumah yang Saleh (syair, 1930)
4)
Syair Rosima (1933)
5)
Memutuskan Pertalian (roman, 1932)
6)
Sensara Membawa Nikmat (roman, Balai Pustaka, 1928)
7)
Tak Membalas Guna (roman, 1932)
o. Muhammad Kasim
Lahir di Muarasipongi, Tapanuli pada tahun 1886. Hasil
karangannya antara lain:
1)
Teman Duduk (kumpulan cerpen)
2) Pemandangan
Dalam Dunia Kanak-kanak
3)
Muda Teruna (1922)
4)
Pangeran Hindi (terjemahan dari De Vorst van Indie)
3.
Angkatan Pujangga Baru
a. Sutan Takdir Alisjahbana
Lahir di Natal, Tapanuli pada tanggal 11 februari 1908.
Hasil karangannya antara lain:
1)
Tak Putus Dirundung malang (roman, Balai Pustaka, 1929)
2)
Dian Tak Kunjung Padam (roman, Balai Pustaka, 1932)
3)
Layar Terkembng (roman tendens, 1936)
4)
Tebaran Mega (kumpulan puisi/prosa lirik, 1936)
5)
Anak Perawan di Sarang Penyamun (roman, 1941)
6)
Kalah dan Menang (novel,1978) dan lain-lain
b. Armijn Pane
Lahir di Muara Sipongi, Tapanuli pada tanggal 18 Agustus
1908. Hasil karangannya antara lain:
1)
Lukisan Masa (sandiwara dalam Pujangga Baru, 1937)
2)
Kartini
(uraian dan petikan, 1939)
3)
Lenggang kencana (sandiwara,1939)
4)
Jiwa Berjiwa
(sajak, 1939) dan lain-lain
c. Amir Hamzah
Lahir di Tanjungpura, Langkat pada tanggal 28 Februari
1911. Hasil karangannya antara lain: Nyanyian
Sunyi (kumpulan sanjak, 1937), Buah
Rindu (kumpulan Sanjak, 1941), Setanggi Timur (kumpulan
sanjak,terjemahan 1939) dan Bhagawad Gita
(terjemahan salah satu bagian Mahabarata)
d. J. E. Tatengkeng
Lahir di kolongan Pulau Sangihe pada tanggal 19 Oktober
1907. Buah penanya yang terkenal adalah Rindu yaitu: Buah Tangan: Mula Kata, Di Pantai Waktu Petang, Sukma
Pujangga, Persatuan dan lain-lain. Majalah
Poedjangga Baroe (1934-1938), Majalah
Boedaja (1947), Majalah Pembangoenan
(1947), Majalah Siasat (1952), Majalah Indonesia (1953), Majalah Sulawesi (1959).
e. Sanusi Pane
Lahir di Muara Sipongi pada tanggal 14 November 1905.
Hasil karangannya antara lain:
1)
Pancara Cinta (kumpulan prosa lirik, 1926)
2)
Puspa Mega
(kumpulan puisi, 1927)
3)
Madah Kelana (kumpulan puisi, 1931)
4)
Kertajaya
(sandiwara, 1932)
5)
Sandyakalaning Majapahit (sandiwara,1933)
6)
Manusia Baru (sandiwara, 1940)
f. Muhammad Yamin
Lahir di Sawahlunto, Sumatera Barat pada tanggal 23
Agustus 1905. Hasil karangannya antara lain:
1)
Tanah Air
(kumpulan puisi, 1922)
2)
Indonesia Tumpah Darahku (kumpulan puisi, 1928)
3)
Gadjah Mada (roman sejarah, 1934)
4)
Ken Arok dan Ken Dedes (sandiwara, 1934)
5)
Diponegoro
(roman sejarah, 1950)
6)
Tan malaka
(1945) dan lain- lain
g. Ipih
Lahir di Talo, Bengkulu pada tanggal 5 September 1914.
Hasil karangannya antara lain: Di Dalam
Lindungan Kawat Duri (catatan, 1941) dan Sanjak-sanjak dalam Majalah.
h. Haji Abdul Malik Karim Amrullah (HAMKA)
Lahir di Maninjau, Sumatera Barat pada tanggal 16 Februari
1908. Hasil karangannya antara lain: Di
Bawah Lindungan Ka’bah (1938), Di
Dalam Lembah Kehidupan (kumpulan cerpen, 1941), Tenggelamnya Kapat van der Wijk (roman, 1939), Kenang-kenangan Hidup (autobiografi, 1951) Karena Fitnah (roman, 1938) dan lain-lain
i. A. Hasjmy
Lahir di Seulimeum, Aceh pada tanggal 28 Maret 1912.
Hasil karangannya antara lain: Kisah
Seorang Pengembara (kumpulan sanjak, 1936) dan Dewan Sanjak (kumpulan sanjak, 1940)
j. M. R. Dayoh
Lahir di Airmadidi, Minahasa pada tanggal 2 November 1909. Hasil karyanya antara lain: Pahlawan Minahasa, Peperangan Orang Minahasa
dengan Orang Spanyol (roman, Balai Pustaka, 1931) dan Syair untuk AISB (sanjak, 1935).
k. Rustam Effendi
Lahir di Padang padatanggal 18 mei 1905. Hasil
karangannya antara lain: Percikan
Permenungan (Kumpulan sanjak, 1922) dan Bebasari
(sandiwara bersanjak, 1926)
4. Angkatan
‘45
a. Asrul Sani
Lahir di Rao, Sumatera barat pada tanggal 10 Juni 1926.
Hasil karangannya antara lain: Kekasih Pradjurit
(puisi), Bola Lampu (cerita pendek), Anak Laut, Om Test, Surat dari Ibu
(sanjak), Tiga Menguak Takdir (buku
kumpulan puisi bersama Chairil Anwar dan Rivai apin, 1950)
b. Chairil Anwar
Lahir di Medan pada tanggal 26 Juli 1922 dan meninggal di
Jakarta tanggal 28 April 1949. Hasil karangannya antara lain: Deru Campur Debu (kumpulan sanjak,
1943-1949), Kerikil Tajam yang Terhempas
dan terputus,Tiga Menguak takdir (di karang bersama-sama Rivai Apin dan
Asrul Sani, kumpulan sanjak), Pulanglah
Dia si Anak Hilang (terjemahan Andre Gide), dan Kena Gempur (terjemahan dari Steinbeck).
c. Usmar Ismail
Lahir di Bukittinggi pada tanggal 25 Maret 1921. Hasil
karangannya antara lain: Permintaan
Terakhir (cerita Pendek), Asokamala
Dewi (cerita pendek), Puntung Berasap
(kumpulan Sanjak, 1950), Sedih dan
Gembira (kumpulan drama, B,P 1948) dan lain-lain.
d. Abu Hanifah
Lahir di Padangpanjang, Sumatera Barat 6 Januari 1906.
Hasil karangannya antara lain Taufan di
Atas Asia (kumpulan sandiwara), Dokter
Rimbu (roman, 1952), Kita Berjuang
(1947) dan Soal Agama dalam Negara
Modern.
e. Amal hamzah
Lahir di Binjai, Langkat pada tanggal 31 Agustus 1922.
Hasil karangannya antara lain: Teropong,
Bangkai Retak, dan Sine Nomine (cerita pendek, BP, 1949), Buku dan penulis (kritik) dan Laut, Pancaran Hidup (sanjak)
f. Rivai Apin
Hasil karangannya antara lain: Tali Jangkar Putus, Putusan (sanjak), Tiga Menguak Takdir, dan Chairil
Anwar dengan Maut (esai, 1949).
g. Rosihan Anwar
Lahir di padang pada tanggal 10 Mei 1922. Hasil karyanya
antara lain: Radio Masyarakat (cerita
pendek). Manusia Baru, Lukisan, Seruan
Napas (sanjak) dan Raja Kecil, Bajak
Laut di Selat Malaka (roman sejarah, 1967).
h. Utuy Tatang Sontani
Lahir di Cianjur tahun 1920. Hasil karangannya antara
lain: Suling (drama, 1948). Bunga Rumah Makan (drama, 1948), Tambera (roman sejarah, BP, 1948), Orang-orang Sial (cerita Pendek), serta Awal dan Mira (drama)
i. Idrus
Lahir di Padang pada tanggal 21 September 1921. Hasil
karanagnnya antara lain: Dari Ave Maria
ke Jalan Lain ke Roma (kumpulan cerpen, BP, 1948), Anak Buta (cerita Pendek), Aki
(novel, BP, 1948), Perempuan dan
Kebangsaan, Jibaku Aceh (drama), Dokter
Bisma (drama, 1945), Keluarga Surono
(drama, 1945) dan lain-lain.
j. Pramoedya Ananta Toer
Lahir di Blora pada tanggal 6 Februari 1925. Hasil
karangannya antara lain:
1)
Perburuan
(novel, BP, 1950)
2)
Keluarga Gerilya (roman pembangunan, 1950)
3)
Koroepsi
(1950)
4)
Panggil Akoe Kartini Sadja (1950)
5)
Bukan Pasar Malam (novel, BP, 1952)
6)
Mereka yang Dilumpuhkan (roman)
7) Di
Tepi Kali Bekasi
8)
Dia yang Menyerah (novel)
9) Bumi
Manusia
10) Larasati (2000) dan lain-lain
k. Aoh Karta Hadimadja
Lahir di Bandung pada tanggal 15 September 1911. Hasil
karangannya antara lain:
1)
Zahra
(kumpulan sanjak dan drama, Balai Pustaka, 1950)
2)
Petjahan Ratna (kumpulan sanjak dan drama, 1971)
3)
Beberapa Paham angkatan ’45 (esai)
4)
Gubukku, Ke Desa ( sanjak) dan lain-lainl.
l. Mochtar Lubis
Lahir di Padang pada tanggal 17 Maret 1919. Hasil
karangannya antara lain: Tidak Ada Hari
Esok (roman, Gapura, 1950), Si Jamal
(cerita pendek, 1950), Perempuan
(cerita pendek, 1956), Maut dan Cinta
(novel, 1977), Harimau! Harimau!
(novel, 1978), Rupiah (cerpen), Harta Karun dan Badjak Laut (cerita
anak, 1964) dan lain-lain.
m. Achdiat Karta Mihardja
Lahir di Cibatu, garut, Jawa Barat pada tanggal 6 Maret
1911. Hasil karangannya antara lain:
1)
Novel
a)
Atheis
(roman psikologi, BP, 1949)
b)
Debu Cinta Berdebaran ( Pena Mas, Malaysia, 1973)
2)
Cerpen
a)
Kesan dan Kenangan (kumpulan cerita pendek, BP, 1961)
b)
Pembunuh dan Anjing Hitam (Balai Pustaka, 1975)
c)
Sutedjo dan Rukmini (Indonesia, No. 8-9, Tahun IV, 1953)
d)
Si Pemabok
(Varia, No. 104, Tahun III. 1960) dan lain-lain
3)
Drama
a)
Bentrokan dalam Asrama (Balai Pustaka, 1952)
b)
Pak Dulah in Extremis (Indonesia No. 5, Tahun X, 1959)
c)
Keluarga R. Sastro (Indonesia, No.8, Tahun V, 1959)
4)
Esai
a)
Polemik Kebudajaan (Balai Pustaka, 1948, sebagai editor)
b)
Pengaruh Kebudayaan Feodal (Sikap, No.13, Tahun X,1948)
n. Muhammad Balfas
Lahir di Jakarta pada tanggal 25 Desember 1922. Hasil
karangannya antara lain:
1)
Anak Revolusi (cerpen dalam Gema Suasana, No.5, Tahun 1, 1948)
2)
Malam Sepi di Senen ( cerpen dalam Gema Suasana, No.8, Tahun 1, 1948)
3)
Si Enoh Buta (cerpen dalam Daya, No.13 Tahun 1, 1949)
4)
Rumah di Sebelah (cerpen dalam Zenith, No.8, Tahun 1, 1951)
5)
Dosa Tak Berampun (cerpen dalam Lenita, No.8 Tahun 1, 1951)
6)
Retak
(novel, Pustaka Antara, Kuala Lumpur, 1965)
7)
Suling Emas (cerita anak, Djambatan, 1956)
8)
Lingkaran-lingkaran Retak (kumpulan cerpen, Balai Pustaka, 1952)
9)
Dr. Tjipto Mangunkusuma Demokrat Sejati (biografi, Djambatan, 1952) dan lain-lain.
o. Anas Ma’ruf
Lahir di Bukittinggi pada tanggal 27 Oktober 1922. Hasil
karangannya antara lain: Citra
(terjemahan dari Rabindranath Tagore), Sadhana
(terjemahan dari Rabindranath Tagore) dan Nyalakan Terus, Antara Kita, Pandu Masa (sanjak).
p. Maria Amin
Lahir di Bengkulu pada tanggal 15 Juni 1920. Hasil
karangannya antara lain: Tinjaulah Dunia
Sana (cerita pendek) dan Penuh
Rahasia, Kapal Udara (sanjak)
q. Mahatmanto
Lahir di Yogyakarta pada tahun 1924. Hasil karangannya
antara lain: Cakar atau Ekor, Individu,
Dogma, madrasah Muhamadiyah, dan sebagainya.
r. Zuber Usman
Lahir di Padang pada tanggal 12 Desember 1916. Hasil
karangannya adalah Sepanjang Jalan
(1953), terdiri atas Aneka Rasa dan Putri
Bunga Karang.
s. Rusman sutiasumarga
Lahir di Subang pada tanggal 5 Juli 1917. Hasil
karangannya antara lain: Yang Terhempas
dan Terkandas (kumpulan cerita pendek, BP, antara lain memuat “Gadis
Bekasi”) dan Korban Romantik (cerita
pendek, BP, 1963)
t. Sitor Sitomorang
Lahir di Tapanuli pada tanggal 2 Oktober 1924. Hasil
karangannya antara lain: Surat Kertas
Hijau (kumpulan sanjak, Pustaka Rakyat, 1953), Jalan Mutiara (kumpulan drama), Malam
Lebaran, dan lain-lain.
u. S. Rukiah
Lahir di Purwakarta pada tahun 1927. Hasil karangannya
antara lain: Kejatuhan dan Hati dan
Tandus (kumpulan puisi/prosa, BP, 19520
v. Trisno Sumardjo
Lahir di Surabaya pada tanggal 6 Desember 1916. Hasil
karangannya antara lain: Kata Hati dan
Perbuatan (kumpulan puisi, 1952), rumah
Radja (1957), dan Daun Kering
(kumpulan cerita pendek, 1962).
w. Karim Halim
Lahir di Balingka,
Bukittinggi pada tahun 1918. Hasil karangannya antara lain: Palawija (roman sosial) dan sanjak dalam Majalah.
x. Rustiandi karta Kusumah
Lahir di Ciamis pada tanggal 27 April 1921. Hasil
karangannya antara lain: Rekaman 7
Daerah, Prabu dan Putri (sandiwara klasik, BP, 1951), dan Merah Semua Putih Semua (drama dalam
bentuk novel, Balai Pustaka, 1961).
5.
Angkatan ’50
a. Ramdhan K. H.
Lahir di Bandung pada tanggal 16 Maret 1927. Hasil
karangannya antara lain:
1)
Priangan si Jelita (kumpulan sanjak, Dunia Pustaka, 1975)
2)
Royan Revolusi (novel, Gunung Agung Jakarta, 1972)
3)
Kemelut Hidup (novel, Pustaka Jaya Jakarta, 1977)
4)
Keluarga Permana (novel, Pustaka Jaya Jakarta, 1978)
5)
Ladang Perminus (novel, Pustaka Utama Grafiti Jakarta, 1990)
6)
Rumah Bernarda Alba (drama, 1957) dan lain-lain.
b. Toto Sudarto Bachtiar
Lahir di Palimanan, Cirebon pada tanggal 12 Oktober 1929.
Hasil karangannya antara lain: Suara
(kumpulan sanjak) Etsa (kumpulan
sanjak, Pembangunan, 1958)
c. Nh. Dini
Lahir di Semarng pada tanggal 29 Februari 1936. Hasil
krangannya antara lain:
1)
Puisi
a)
Bagi seorang jang Menerima (Gadjah Mada, 1954)
b)
Penggalan
(Gadjah Mada, 1954)
c)
Kematian (Indonesia,
1958)
2)
Kumpulan
Cerita Pendek
a)
Dua Dunia
(7 Cerita Pendek, NV Nusantara, 1956)
b)
Tuileries
(12 cerita pendek, Sinar Harapan, 1982)
c)
Segi dan Garis (12 cerita pendek, Pustaka Jaya, 1983)
3)
Novel
a)
Hati
jang Damai (NV Nusantara, 1961)
b)
Pada Sebuah Kapal (Pustaka Jaya, 1972)
c)
La Barka
(Pustaka Jaya, 1975)
d)
Sebuah Lorong di Kotaku (1976)
e)
Namaku Hiroko (Pustaka Jaya, 1977) dan lain-lain
d. Muhammad Ali
Lahir di Surabaya pada tanggal 23 April 1927. Hasil
karangannya antara lain: Siksa dan
Bayangan (Balai Buku, Surabaya, 1955), Persetujuan
dengan Iblis, Kubur dan Bertanda (1955), Hitam atas Putih (BP, 1959), Si
Gila (drama, 1969), Laporan Rahasia
dari Belakang Tirai Besi (1960), Tuntutan
Mengarang Cerpen (1979) dan lain-lain.
e. Ajip Rosidi
Lahir di Jatiwangi, Cirebon, Jawa Barat pada tanggal 31
Januari 1938). Hasil karyanya antara lain:
1)
Kumpulan
Puisi
a)
Ketemu di Djalan (karya bersama Sobron Aidit dan Adnan, 1956)
b)
Pesta
(kumpulan sanjak, Pembangunan, 1956)
c)
Djeram
(Gunung Agung, 1970)
d)
Ular dan Kabut (Pustaka Jaya, 1979) dan lain-lain
2)
Kumpulan
cerita pendek
a)
Di Tengah Keluarga (Balai Pustaka, 1956)
b)
Tahun-tahun Kematian (Gunung Agung, 1951)
c)
Pertemuan Kembali (Bukittinggi, Nusantara, 1962) dan lain-lain
3)
Novel
a)
Perjalanan Pengantin (prosa pembangunan, 1958)
b)
Anak Tanah Air (Gramedia, 1985)
4)
Saduran
a)
Lutung Kasarung (Pustaka jaya, 1958)
b)
Tjiung Wanara (Gunung Agung, 1961)
c)
Sangkuriang Kesiangan (Tiara Bandung, 1961)
d)
Masyitoh
(Gunung Agung, 1969)
e)
Roro Mendut (Gunung Agung, 1968) dan lain-lain
f. Alex Leo Zulkarnaen
Lahir di Lahat
pada tanggal 19 Agustus 1935. Hasil karangannya antara lain:
1)
Keluarga Kapujutjin (Kisah dari Negara Kambing, 1969)
2)
Orang jang Kembali (kumpulan cerita pendek, Balai Pustaka, 1956)
3)
Hakim Ketjil (cerita anak, 1962)
4)
Mendung
(novel, NV Nusantara Bukit Tinggi, 1963)
5)
Periode Cinta Kasih (Bahana Mahasiswa Pekanbaru, 1987) dan lain-lain
g. A. A. Navis
Lahir di Pandangpanjang pada tanggal 17 November 1924.
Hasil karangannya antara lain: Robohnya
Surau Kami (kumpulan cerita pendek), Bianglala
(kumpulan cerita pendek, 1963), Hujan
Panas (kumpylan cerita pendek, 1963) dan Kemarau (novel, 1967)
h. Toha Mohtar
Lahir di Ngadiluwih pada tanggal 17 September 1926. Hasil
karangannya antara lain:
1)
Kabut Rendah (novel, Jakarta: Budajata, 1968)
2)
Salah Langkah bukan Karena Aku (novel. Jakarta: Jambatan, 1968)
3)
Antara Wilis dan Gunung Kelud (Novel, Jakarta: jambatan, 1969)
4)
Jayamada (novel,
Pustaka jaya, 1971) dan lain-lain.
i. Trisnojuwono
Lahir di Yogyakarta pada tanggal 12 November 1926. Hasil
karangannya antara lain:
1)
Laki-laki dan Mesiu (kumpulan cerita pendek, Pembangunan, 1957)
2)
Angin Laut
(kumpulan cerita pendek, Pembangunan, 1958)
3)
Di Medan Perang (kumpulan cerita pendek, NV Nusantara Bukittingi, 1962)
4)
Kisah-kisah Revolusi (kumpulan cerpen, 1965)
5)
Pagar Kawat berduri (novel, Djambatan Jakarta, 1963) dan lain-lain
j. Rijono Pratikto
Lahir di Ambarawa pada tanggal 27 Agustus 1932. Hasil
karangannya antara lain:
1)
Api (kumpulan
cerita pendek, Balai Pustaka, 1951)
2)
Si Rangka
(kumpulan cerita pendek, 1958)
3)
Yang Keempatpuluhsatunya (terjemahan, 1958)
4)
Arjati
(cerita pendek dalam Zenith, No.6, Tahun III, 1953)
5)
Putusan
(cerita pendek dalam Zenith, No.4 Tahun IV, 19540
k. Nugroho Notosusanto
Lahir di Rembang pada tanggal 15 Juni 1931. Hasil
karangannya antara lain: Hujan Kepagian
(kumpulan cerita pendek, BP, 1958), Tiga
Kota (BP, 1959), Rasa Sayange
(1961), Seri Pahlawan Nasional
(1972), Tentara Peta pada jaman
Pendudukan Jepang (1979) dan lain-lain
l. Motinggo Boesje
Lahir di Kupang Kota, lampung pada tanggal 21 November
1937. Hasil karyanya antara lain:
1)
Puisi:
Djalan Rata ke Pegunungan (1959) dan
lain-lain
2)
Drama
Malam Jahanam (1959), Barabah (1961), Badai Sampai Sore (1963), Malam Pengantin di Bukit kera (1963), Njonja dan Njonja (1963)
3)
Cerita
Pendek
Bapak
(terjemahan, 1957), Keberanian
(kumpulan cerita pendek, 1962), Nasehat
untuk Anakku (kumpulan cerita pendek, 1963), Pidato sang Ajah (1962) dan lain-lain.
4)
Novel
Tidak Menjerah (1962), Tiada Belas Kasihan
(1963), 888 Djam di Lautan (1963), Perempuan itu Bernama Barabah (1963),
Dalam Genggaman Tjinta (1966), Neraka Lampu Biru (1968), Djeng Mini (1969) dan lain-lain
5)
Karya
Film
Biarkan Muslim Berganti (1971), Tjintaku
Djauh di Pulau (1972) dan Takkan
Kulepaskan (1973)
6)
Karya
Esai/Kritik
Hasil Seni Modern (1962), Sebagai
Pengarang Bersedia Pikul Resiko Kritik (1969), Tema-tema jang Saja Pilih (1969) dan lain-lain
m. Misbach Jusa Biran
Lahir di Rangkasbitung pada tanggal 22 September 1933.
Hasil karangannya antara lain: Bung Besar
(drama, 1958), Setengah Jam Menjelang
Maut (drama, 1968), Menyusuri Jejak
Berdarah (novel, 1967), cerita pendeknya antara lain yang berjudul Musim Barat (1956), Si Embok dan Si Kukut (1959), Nasihat
(1961), dan lain-lain. Karya dalam bentuk film antara lain: Saodah, Istana Jang Hilang, Romansa, Bandung
Lautan Api, Lingkaran Setan, Naga Merah dan lain-lain.
n. Subagio Sastrowardoyo
Lahir di Madiun pada tanggal 1 Februari 1924. Hasil
karyanya antara lain:
1)
Puisi
: Simphoni (1957) , Daerah perbatasan (1970), Keroncong Motinggo (1975) dan lain-lain
2)
Cerita
Pendek : Kejantanan di Sumbing (1965)
3)
Esai
: Sastra Hindia Belanda dan Kita
(1983), Bakat Alam dan Intelektualitas
(1972), Sosok Pribadi dalam Sajak
(1980), Pengarang Modern sebagai Manusia
Perbatasan (1989) dan lain-lain.
o. N. Susy Aminah Aziz
Lahir di Jakarta pada tanggal 24 Oktober 1937. Hasil
karangannya antara lain: Seraut Wajahku
(kumpulan sanjak; Kemuning, 1961), Tetesan
Embun (kumpulan sanjak; Kemuning, 1961) dan Mutiaraku Hilang (novel biografi).
p. Titie Said
Lahir di Bojonegoro pada tanggal 11 Juli 1935. Hasil
karanagnnya antara lain: Lembah Duka
(novel, 1975), Jangan Ambil Nyawaku
(1976), Langit Hitam di Atas Ambarawa (1983), dan lain-lain
6.
Angkatan ‘66
a. Taufiq Ismail
Lahir di Bukittinggi pada tanggal 25 Juni 1935. Hasil
karyannya antara lain: Tirani dan Benteng
(1966), Puisi-puisi Sepi (kumpulan
puisi,1972), Buku Tamu Muslim Perjuangan
(kumpulan puisi, 1972), Kenalka Saya
Hewan (kumpulan puisi anak, 1973), Puisi-puisi Langit (kumpulan puisi, yayasan Ananda, 1990 dan lain-lain.
b. Hartojo Andangdjaja
Lahir di Solo pada tanggal 4 juli 1930. Hasil karyanya
antara lain: Simponi Puisi (bersama
D.S. Moeljanto, 1954), Tukang Kebun
(1967), Buku Puisi (1973), dan rahasia Hati (1978).
c. Sapardi Djoko Damono
Lahir di Solo pada tanggal 20 Maret 1940. Hasil
karangannya antara lain: kumpulan puisi; Duka
Mu Abadi (1969), Akuarium (1974),
Mata Pisau (1974), Perahu Kertas (1983), Sihir Hujan (1984), Ayat-ayat Api (2000), dan lain-lain, kumpulan novel; Novel Sastra
indonesia sebelum Perang (1979), Kesustraan Indonesia Modern: Beberapa catatan (1999), Bilang Begini Maksudnya Begitu (1990)
dan lain-lain.
d. Iwan Simatupang
Lahir di Sibolga pada tanggal 18 Januari 1928. Hasil
karangannya antara lain: Bulan Bujur
Sangkar (1960), Petang di Taman
(1966), RT Nol/RW Nol (1968), Merahnya Merah (1968), ziarah (1969), Kering (1972), dan Koong (1975).
e. S.M. Ardan
Lahir di Medan pada tanggal 2 Februari 1932. Hasil
karangannya antara lain: Terang Bulan
Terang di Kali (1955), Ketemu di
Jalan (1956), Di Balik Dinding
(1956), Nyai Dasima (1965), Pendekar Sumur Tujuh (1971), dan Brandal-brandal Metropolitan (1971)
f. Bokor Hutasuhut
Lahir di Balige, Tapanuli pada tanggal 2 Juni 1934. Hasil
karangannya antara lain: Datang Malam
(1963), Penakluk Ujung Dunia (1965),
dan Tanah Kesayangan (1965).
g. Umar Kayam
Lahir di Ngawi, Jawa Timur pada tanggal 30 April 1932.
Hasil karangannya antara lain:
1)
Seribu Kunang-kunang di Manhattan (kumpulan cerpen, Pustaka Jaya, 1972)
2)
Totok dan Toni (1975)
3)
Sri Sumarah dan Bawuk (novelet, Pustaka Jaya, 1975)
4)
Para Priyayi (novel, Pustaka Utama Grafiti, 1997)
5)
Para krama
(kumpulan cerpen, yayasan untuk Indonesia, 1997)
6)
Jalan Menikung: Para Priyayi 2 (novel, Pustaka Utama Grafiti, 1999)
h. Goenawan Mohamad
Lahir di Batang, Jawa Tengah pada taanggal 29 Juli 1941.
Hasil karangannya antara lain: Manifestasi
(1963), Parikesit (kumpulan
puisi, 1971), Potret Seorang Penyair Muda
sebagai si Malin Kundang (1972), Interlude
(kumpulan puisi, 1992), Asmaradana
(kumpulan pusi, 1992), Misalkan Kita di Sarajevo (kumpulan puisi, 1998).
i. Rendra
Lahir di Solo pada tanggal 7 November 1935. Hasil
karangannya antara lain: Balada Orang-orang
Tertjinta (1957), Sajak-sajak Sepatu
Tua (1972), Disebabkan Oleh Angin
(1993), Orang-orang di Tikungan Jalan
(1954), Mastodon dan Burung Kondor
(1972) dan lain-lain.
j. Sutardji Calzoum Bachri
Lahir di Rengat, Indragiri Hulu pada tanggal 24 Juni
1941. Hasil karyanya antara lain: Arjuna
in Meditation (Calcutta, India), Writing
from the World (Amesika Serikat), Westerly
Review (Australia) dan lain-lain.
k. Danarto
Lahir di Sragen, Jawa Tengah pada tanggal 27 Juni 1940.
Hasil karyanya antara lain: kumpulan cerpen, godlob (1975), Adam Ma’rifat
(1982), dan Orang Jawa Naik Haji:
catatan Perjalanan Ibadah Haji (1983).
l. Putu Wijaya
Lahir di Puri Anom, Tabanan, Bali pada tanggal 11 April
1944. Putu Wijaya sudah menulis kurang lebih 30 Novel, 40 naskah drama, sekitar
seribu cerpen,esei.dan juga menulis sekenario film. Hasil karyanya antara lain:
Dukun Palsu (komedi terbaik pada FSI
1995), Tak Sampai Tiga Bulan (1974), Telegram (1972), Tiba-Tiba Malam (1977), dang
Dut (1992), Es (1980) dan lain-lain.
m. Kuntowijoyo
Lahir di Sanden, Bantul, Yogyakarta pada tanggal 18
September 1943. Ia banyak menulis buku tentang sejarah, budaya, filsafat dan
sastra diantaranya Mantra Pejinak Ular,
Isyarat, Khotbah di Atas Bukit, Impian Amerika, kumpulan cerpen Dilarang
Mencintai Bunga-bunga (1994).
n. Wisran Hadi
Lahir di Lapai, Padang pada tanggal 27 Juli 1945. Drama
yang dihasilkannya antara lain Dua Buah
Segi Tiga (1972), Astaga (1977), Putri cendana (1975) dan lain-lain.
Cerita pendek yang dihasilkannya antara lain Sketsa (1975), Tembok
(1976), Direkturnya seorang sastrawan
(1977), Catatan Kumal si malin Kundang
(1986) dan lain-lain.
7.
Angkatan ‘80
a. Marga T.
Lahir di Jakarta 27 Januari 1943. Hingga kini Marga telah
menerbitkn 128 cerita pendek dan 67 buku (kumpulan novel serta cerpen). Hasil
karyanya yaitu Dibakar Malu dan Rindu
(2003), Dicabik Benci dan Cinta
(1998), Sepagi itu Kita Berpisah
(1994), Balada Sungai Musi (1987), Namamu Terukir di Hatiku (1991), Rahasia Dokter Sabara (1984), dan
lain-lain
b. Ahmadun Yosi Herfanda
Lahir di Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah pada tanggal 17
Januari 1958. Hasil buku karangannya antara lain:
1)
Ladang Hijau (Eska Publishing, 1980)
2)
Sajak Penari (kumpulan puisi, masyarakat Poetika Indonesia, 1990)
3)
Ciuman Pertama untuk Tuhan (kumpulan puisi, Bilingual, 2004)
4)
Resonansi Indonesia (kumpulan sajak sosial, 2006) dan lain-lain.
c. Y.B. Mangunwijaya
Lahir di Ambarawa pada tanggal 6 Mei 1929 dan meninggal
pada tanggal 10 Februari 1999. Hasil karyanya antara lain Balada Becak (novel, 1985), Di
Bawah Bayang- bayang Adikuasa (1987), Impian
Dari Yogyakarta (2003), Puntung-
puntung Roro Mendut (1987), Pohon-pohon
Sesawi (novel, 1999), Romo Rahadi
(novel, 1981) dan lain-lain
d. Hilman Hariwijaya
Lahir di Jakarta pada tanggal 25 Agustus 1964. Hasil
karangannya antara lain Lupus ABG, Lupus
Kecil, Lupus Milenia, Olga, Lulu, Keluarga hantu, Vanya, Dua Pelangi dan
lain-lain.
e. Afrizal Malna
Lahir di Jakarta pada tanggal 7 Juni 1957. Hasil karyanya
antara lain Abad yang Berlari (1984),
Mitos-mitos Kecemasan (1985), Arsitektur Hujan (1996), Kalung dari Teman (1999), Sesuatu Indonesia (2000) dan lain-lain.
f. Seno Gumira Ajidarma
Lahir di Boston, Amerika Serikat pada tanggal 19 Juni
1958. Hasil karyanya antara lain menulis beberapa buku yaitu atas Nama Malam, Wisanggeni, sang Buronan,
Biola tak Berdawai, Dilarang Menyanyi di Kamar Mandi, dan kumpul, Saksi Mata
(kumpulan cerpen) Jazz Parfum dan Insiden
(roman) dan lain-lain
g.
Agus R.
Sarjono
Lahir di Bandung, Jawa Barat pada tanggal 27 Juli 1962).
Karya puisinya adalah kenduri Airmata
(1994,1996), Suatu Cerita di Negeri Angin
(2001,2003), Diterbangkan Kata-kata
(2006). Atas Nama Cinta (drama,
2004), Sastra dalam Empat Orba (esai,
2001) dan lain-lain
8.
Angkatan ’90
a. Dorothea Rosa Herliani
Lahir di Magelang, Jawa Tengah pada tanggal 20 Oktober
1963. Hasil karya-karyanya antara lain Nyanyian
Gaduh (1987), Matahari yang Mengalir
(1980), Kepompong Sunyi (1983), Nikah Ilalang (1995), Blencong (kumpulan cerpen, 1955), Nyanyian Rebana (1933) dan lain-lain
b. Oka Rusmini
Lahir di Jakarta pada tanggal 11 Juli1967. Hasil karyanya
antara lain Menolong Pohon (kumpulan
puisi, 1997), Rindu Anak Mendulang Kasih
(1987), Negeri Bayang-bayang (1966), dan lain-lain
c. Joni Ariadinata
Lahir di Majalengka, Jawa Barat pada tanggal 23 Juni
1966. Hasil karyanya antara lain Air
Kaldera (1998), Mati (1999), dan Kastil Angin Menderu (2000).
d. Joko Pinurbo
Lahir di sukabumi, Jawa Barat 11 Mei 1962. Hasil karyanya
antara lain Celana (1999), Di Bawah kibaran Sarung (2001), Pacar Kecilku (2002), Telepon Genggam (2003), Pacar Senja: Seratus Puisi Pilihan
(2005), Kepada Cium (2007), dan
lain-lain
e. Abdul Wachid B. S
Lahir di Bluluk, Lamongan, Jawa Timur pada tanggal 7
Oktober 1966. Hasil karangannya antara lain kumpulan puisi Sembilu (1991), Serayu (Harta
Prima Press, 1995), Tunjammu Kekasih
(2003), Beribu Rindu Kekasihku (2004),
buku Kiat Menembus Media Massa (Titian
Ilahi Press, 1994), Begini Begini Begitu
(1997).
f. Ayu Utami
Lahir di Bogor, Jawa Barat pada tanggal 21 November 1968.
Ayu dikenal sebagai novelis. Hasil karyanya yaitu Saman (novel, 1998), Si
Parasit Lajang (Gagas Media, Jakarta, 2003)
g. Fira Basuki
Lahir pada tanggl 7 Juni 1972. Hasil karyanya diantaranya
novel Jendela-jendela (2001), Pintu (2002), Brownies dan Astral (2007)
9.
Angkatan 2000
a. Dewi Lestari
Lahir di Bandung pada tanggal 20 Januari 1976. Hasil
karangannya antara lain cerpennya yang berjudul Sikat Gigi (1993), Supernova
Satu: Ksatria, Puteri dan Bintang Jatuh (2001),Supernova Dua berjudul Akar (2002) Perahu kertas (2009). Dan lain-lain
b. Abidah El Khalieqy
Lahir di Jombang pada tanggal 1 Maret 1965. Hasil
karyanya antara lain Ibuku Laut Berkobar
(1987), Menari Di Atas Genting
(2001), Geni Jora (2004), Sangkakala (Majalah Arena, 1988), Guru Tarno (Bigraf Publishing, 1993), Negeri Bayang-Bayang (Festival Seni
Surabaya, 1996), Cerita Pendek Indonesia
Modern (Yayasan Cempaka Kencana, 1998) dan lain-lain.
c. Habiburrahman El Shirazy
Lahir di Semarang pada tanggal 30 September 1976. Hasil
karyanya yaitu Ayat-ayat cinta (telah
dibuat versi filmnya, 2004), Di Atas
Sajadah Cinta (2004), Ketika Cinta
Berbuah Surga (2005), Pudarnya Pesona
Cleopatra (2005), Ketika Cinta
Bertasbih 1 (2007), Ketika Cinta
Bertasbih 2 (Desember 2007) Dalam
Miharab Cinta (2007).
d. Andrea Hirata
Lahir 24 Oktober. Novel pertamanya adalah novek Laskar
Pelangi. Hasil karyanya yang lain yaitu Sang
pemimpi, Edensor dan Maryamah Kaprov.
e. Ahmad Fuadi
Lahir di Maninjau, Sumatera Barat pada tanggal 30
Desember 1972. Hasil karyanya berupa novel Negeri
5 Menara, Ranah 3 Warna (Juni 2011),
f. Djenar Maesa Ayu
Lahir di Jakarta pada tanggal 14 Januari 1973. Hasil
karyanya berupa cerpen yaitu Mereka
Bilang, Saya Monyet!, Waktu Nyala, Asmoro, Menyusu Ayah, Jangan Main-main
(dengan Kelaminmu).
g. Raudal Tanjung Banua
Lahir di Lansano, Sumatera Barat pada tanggal 19 Januari
1975. Hasil karyanya yaitu Pulau Cinta di
Peta Buta (kc, jendela, 2003), Ziarah
Bagi yang Hidup (kc, Matahari,
2004), Parang Tak Berulu (kc,
Gramedia Pustaka Utama), Gugusan Mata Ibu
(Bentang Pustaka), Pulang Aku ke Pantun
lama.
Langganan:
Postingan (Atom)
welcome
music
daun
<