Tugas Kuliah

PERANGKAT PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
                                    Satuan Pendidikan      : SD/MI
                                    Kelas  / Semester         : I / I
                                    Mata Pelajaran : PKn
                                    Alokasi Waktu            : 2 x 35 menit

I.            Standar Kompetensi
1.        Menerapkan hidup rukun dalam pembelajaran

II.         Kompetensi Dasar
1.2                        Memberikan contoh hidup rukun melelui kegiatan di rumah dan di sekolah

III.             Indikator
Kognitif
Produk
-          Memberikan contoh hidup rukun melalui kegiatan di rumah dan di sekolah
-          Mengidentifikasi akibat hidup rukun dan hidup tidak rumun di rumah dan di sekolah
Proses
-          Mengetahui manfaat hidup rukun dalam keluarga dan sekolah

Afektif
-          Siswa memiliki sikap tanggung jawab
-          Siswa memiliki sikap empati dan kreatif

Psikomotor
-          Membandingkan hidup rukun dan tidak rukun

IV.             Tujuan pembelajaran
Kognitif
Produk
-          Siswa dapat memberikan contoh hidup rukun melalui kegiatan di rumah dan di sekolah
-          Siswa dapat mengidentifikasi akibat hidup rukun dan hidup tidak rumun di rumah dan di sekolah
Proses
-          Siswa dapat mengetahui manfaat hidup rukun dalam keluarga dan sekolah

Afektif
-          Setelah mempelajari hidup rukun siswa dapat memiliki sikap tanggung jawab
-          Setelah mempelajari hidup rukun siswa memiliki sikap empati dan kreatif

Psikomotor
-          Siswa dapat membandingkan hidup rukun dan tidak rukun

V.                Materi Ajar
1.      Hidup rukun dalam keluarga dan sekolah
2.      Hidup rukun dalam perbedaan

VI.             Metode Pembelajaran
1.      Ceramah
2.      Diskusi
3.      Tanya Jawab
4.      Demonstrasi
5.      Pemberian Tugas

VII.          Sumber
1.      Buku Paket PKn SD kelas 1
2.      Buku LKS PKn SD Kelas 1
3.      BSE

VIII.       Media
1.      Gambar yang menunjukkan kegiatan hidup rukun

IX.           Langkah – langkah pembelajaran

No
Kegiatan
Waktu
1.
A. Kegiatan awal / Pendahuluan
1.    Guru membuka pelajaran dengan doa dan salam pembuka
2.    Guru mengadakan presensi kehadiran siswa
3.    Guru mengkondisikan keadaan kelas agar lebih konduksif, untuk memulai pelajaran dengan cara guru menanyakan kepada siswa “ apakah siswa tahu tentang contoh hidup rukun ?”
4.    Guru memberikan motivasi kepada siswa bahwa hidup rukun itu dapat meningkatkan sikap kekeluargaan dan kerukunan






10 menit
2.
B.  Kegiatan Inti
v         Melalui eksplorasi
1.     Guru menjelaskan rukun dengan teman dan rukun dengan keluarga
2.    Guru menjelaskan kerukunan dapat terjaga dengan sikap saling menghargai atau sikap menerima kekalahan ketika sedang melakukan permainan bersama
v         Melalui Elaborasi
1.    Guru membagi siswa ke dalam 3 kelompok
2.    Guru memberikan tugas setiap kelompok untuk mengamati gambar yang diberikan oleh guru apakah gambar tersebut termasuk contoh hidup rukun atau bukan dan membandingkan antara hidup rukun dan tidak rukun.
3.    Siswa melakukan diskusi sesuai dengan tugas kelompok
4.    Setiap kelompok mengajukan perwakilan untuk maju ke depan menyampaikan hasil diskusinya
v         Melalui konfirmasi
1.    Guru bertanya jawab tentang hal – hal yang belum di ketahui siswa
2.    Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman


15 menit






20 menit













15 menit
3.
C.       Kegiatan Akhir (10 menit )
1.    Guru memfasilitasi siswa melalui pemberian tugas untuk memunculkan gagasan baru yaitu siswa disuruh mengerjakan soal evaluasi secara mandiri.
2.    Guru membahas hasil tugas individu siswa
3.    Guru memberi kesempatan bagi siswa yang ingin bertanya tentang materi yang belum di pahami
4.    Guru memberikan tugas rumah
5.    Guru menyimpulkan materi pembelajaran
6.    Guru mengakhiri pelajaran dengan berdoa dan mengucapkan salam

10 menit

X.                Penilaian
Penilaian dalam pelajaran ini di berbasis kelas, dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dan akhir pembelajaran dengan menggunakan penilaian sebagai berikut :
Ø  Lisan
Jenis penilaian ini diberikan secara kelompok kepada siswa menggunakan metode diskusi.
Ø  Tertulis
Jenis penilaian ini di berikan secara individual kepada siswa menggunakan pemberian tugas di sekolah maupun pekerjaan rumah. Hasil pekerjaan siswa dapat diperiksa guru kemudian di bahas bersama – sama untuk menambah pemahaman siswa dan meluruskan konsep siswa yang kurang benar.






PENILAIAN HASIL BELAJAR
LEMBAR KERJA
A.    Penilaian Kognitif :


          


KUNCI JAWABAN LEMBAR PENILAIAN

v Pilihan Ganda
1.      a. Rumah
2.      b. Laksanakan
3.      b. Dibenci
4.      a. Kunjungi
5.      a. Pinjami
v Uraian
1.      Mengalah
2.      Rukun
3.      Mengembalikannya
4.      Membantu
5.      Meminta maaf
















LEMBAR PEKERJAAN RUMAH
A.     
B.      


A.    Penilaian Afektif

KISI-KISI ANGKET KARAKER SISWA

NO
DIMENSI
INDIKATOR
NO. SOAL
1.
Tanggung Jawab
Meminta izin  kepada kedua orang tua saat mau berpergian
1 , 2
Menjaga dan mengembalikan barang yang dipinjam tepat pada waktunya
3 , 4
Minta maaf dan menerima hukuman bila bersalah
5
2.
Empati
Membantu teman yang sedang terkena musibah
6 , 7 , 8
Membantu teman yang mengalami kesulitan belajar
9
Meminjamkan alat tulis kepada teman yang memerlukan
10 , 11,
Membantu kedua orang atau tua atau saudara di rumah
12 , 13
3.
Kretivitas
Tidak malu bertanya pada orang lain
14
Bersedia menerima kritikan
15












LEMBAR ANGKET KARAKTER SISWA

PETUNJUK SOAL:
Pilihlah salah satu jawaban dibawah ini dengan cara member centang ( √) pada kolom yang sesuai!

NO
Pernyataan
Pilihan Jawaban
Selalu
Sering
Kadang-kadang
Tidak prnah
1


Saya selalu bersalaman kepada kedua orang tua saat mau berangkat sekolah




2
Saya selalu minta izin kepada orang tua saat mau berpergian




3
Saya segera mengembalikan barang yang di pinjam setelah menggunakannya




4
Saya menjaga dan merawat dengan baik barang yang saya pinjam




5
Saya meminta maaf kepada siapapun jika telah berbuat salah




6
Saya menjenguk teman yang sedang sakit




7
Saya menghibur / menjadi pendengar yang baik / memberikan masukan pada teman yang sedang bersedih




8
Saya membantu atau menggalang bantuan dana bila ada teman yang terkena musibah




9
Saya dengan senang hati bersedia membantu teman yang mengalami kesulitan belajar




10
Saya berpura – pura tidak memiliki buku ketika ada teman yang meminjam




11
Saya meminjamkan alat – alat tulis dengan senang hati kepada teman yang membutuhkan




12
Saya membantu pekerjaan ibu di rumah setiap minggu




13
Saya selalu berbagi makanan kepada adik atau kakak di rumah




14
Saya malu bertanya kepada teman ketika saya mengalami kesulitan mengerjakan tugas




15
Saya marah ketika ada teman yang mengritik gagasan atau pendapat saya

























Instrumen Penilaian Saat Pembelajaran berlangsung

No
Nama Siswa
Performan
Nilai
Kerjasama
Percaya diri
kerapian
Perhatian
Keaktifan

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.








Keterangan :
Ø  Kriteria penilaian dilihat dari:
·         Kerjasama               1 - 20
·         Percaya Duri                       1 - 20
·         Kerapian                             1 - 20
·         Tugas Individu                   1 - 20
·         Keaktifan                           1 – 20
Ø  Kriteria Penilaian
·         81 – 100  = A
·         61 – 80    = B
·         40 – 60    = C
INSTRUMEN PENILAIAN PEKERJAAN RUMAH

LEMBAR PENILAIAN

No
Aspek yang diamati
Jumlah Skor
Mengerjakan tugas / tidak
Kebenaran / Ketetapan jawaban
Kerapian Pekerjaan
A
B
C
D
A
B
C
D
A
B
C
D

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10














Keterangan :

A skor 4
B skor 3
C skor 2
D skor 1
                                    Jumlah skor penilaian
Standar Penilaian =                                                   X 10
                                    Jumlah skor maksimal











* Makalah Bahasa Indonesia



 


BAB I
PENDAHULUAN

A.           Latar Belakang

11
Pengajaran berkenaan dengan kegiatan bagaimana guru mengajar serta bagaimana siswa belajar. Kegiatan pengajaran ini merupakan suatu kegiatan yang disadari dan direncanakn dalam suatu pembelajaran di sekolah. Suatu kegiatan yang direncanakan atau kegiatan berencana  menyangkut tiga hal, yaitu perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi, demikian juga halnya dengan pengajaran. Pengajaran dalam suatu pembelajaran dilaksanakan secara berkala, dapat mencakup jangka waktu yang cukup panjang, misalnya untuk Sekolah Dasar sampai 6 tahun, dapat juga waktu yang pendek, misalnya latihan pembina pramuka selama satu minggu. Apakah suatu pengajaran berjangka waktu lama ataupun singkat, tetap membutuhkan suatu program kerja, yaitu program kerja pengajaran yang secara singkat disebut program pengajaran. Program pengajaran merupakan suatu program bagaimana mengajarkan apa-apa yang sudah dirumuskan dalam kurikulum. Dengan demikian acuan utama penyusunan program pengajaran adalah kurikulum. Perencanaan program pengajaran dalam pembelajaran di sekolah harus sesuai dengan konsep pendidikan dan pengajaran yang dianut dalam kurikulum. Dewasa ini konsep yang banyak mewarnai pengajaran di sekolah dasar dan sekolah menengah di Indonesia adalah konsep teknologi pendidikan, khususnya pengajaran sebagai sistem.
Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang melibatkan seseorang dalam upaya memperoleh pengetahuan, ketrampilan, dan nilai-nilai positif dengan memanfaatkan berbagai sumber untuk belajar. Didalam suatu pembelajaran tentunya terdapat sebuah system agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan terarah tepat sasaran. Pembelajaran akan menjadi sesuatu yang bermakna buat peserta didik ketika diupayakan melalui sebuah perencanan pembelajaran yang baik dan benar. Oleh karena itu, keterampilan guru dalam merancang  pembelajaran merupakan sesuatu yang tidak bisa dipisahkan dengan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang pendidik, pembelajar, dan seorang perancang pembelajaran. 

B.           Rumusan Masalah
Berdasarkan paparan latar belakang di atas, maka dapat dikemukakan rumusan masalah sebagai berikut:
1.      Apa yang dimaksud program perencanaan pengajaran dalam pembelajaran di sekolah ?
2.      Bagaimana konsep pengajaran bisa dikatakan sebagai suatu sistem ?
3.      Apa saja perencanaan program pengajaran dalam sebuah pembelajaran?
4.      Apa saja yang perlu diperhatikan dalam program perencanaan pengajaran dalam sebuah pembelajaran di sekolah ?
5.      Apa saja jenis-jenis metode mengajar yang dapat digunakan dalam pembelajaran ?

C.      Tujuan
1.      Untuk mengetahui apa yang dimaksud progaram perencanaan pengajaran dalam pembelajaran di sekolah
2.      Untuk mengetahui konsep pengajaran itu bisa dikatakan suatu sistem
3.      Untuk mengetahui tentang perencanaan program pengajaran dalam sebuah pembelajaran
4.      Untuk mengetahui apa saja yang perlu diperhatikan dalam program perencanaan pengajaran dalam sebuah pembelajaran di sekolah
5.      Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis metode mengajar yang dapat digunakan dalam pembelajaran










BAB II
PROGRAM PERENCANAAN PENGAJARAN  DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH
A.           Pengertian program perencanaan pengajaran dalam pembelajaran
Dalam konteks pembelajaran, perencanaan dapat diartikan sebagai proses penyusunan materi pelajaran, penggunaan media pengajaran, penggunaan pendekatan atau metode pengajaran, dalam suatu alokasi waktu yang akan dilaksanakan pada masa satu semester yang akan datang untuk mencapai tujuan yang ditentukan. Penggerakkan dalam proses pembelajaran dilakukan oleh pendidik dengan suasana yang edukatif agar dapat melaksanakan tugas belajar dengan penuh antusias, dan mengoptimalkan kemampuan belajarnya dengan baik. Peran guru sangat penting dalam menggerakkan dan memotivasi para siswanya melakukan aktivitas belajar baik itu dilakukan di kelas, di laboratorium, di perpustakaan, praktek kerja lapangan, dan tempat lainnya yang memungkinkan para siswa melakukan kegiatan belajar. Sedangkan kepala sekolah sebagai pemimpin instruksional menggerakkan semua personel dan potensi sekolah untuk mendukung sepenuhnya kegiatan pembelajaran yang dikendalikan oleh guru dalam upaya membelajarkan anak didik.

4
Perencanaan atau rencana (planning) dewasa ini telah dikenal oleh hampir setiap orang. Kita mengenal rencana pembangunan, perencanaan pendidikan dan sebagainya. Definisi mengenai perencanaan memang diperlukan agar dalam uraian selanjutnya tidak terjadi kesimpangsiuran. Definisi pada umumnya merupakan suatu pintu gerbang untuk memasuki pengertian-pengertian yang ada kaitannya dengan istilah yang dipakai, dalam hal ini perencanaan. Namun hingga saat ini belum didefinisikan secara resmi dan hingga kini perencanaan itu sendiri belum merupakan suatu disiplin ilmu sendiri.
Supaya diperoleh suatu komitmen atau kesepakatan, sehingga kesimpangsiuran atau kesalahpahaman dapat dihindarkan, langkah awal yang ditempuh adalah mengemukakan pengertian perencanaan pengajaran. Upaya untuk dimaksud itu dilakukan dengan mengemukakan beberapa batasan atau definisi.
Perencanaan berkaitan dengan penentuan apa yang akan dilakukan. Perencanaan mendahului pelaksanaan, mengingat perencanaan merupakan suatu proses untuk menentukan kemana harus pergi dan mengidentifikasikan persyaratan yang diperlukan dengan cara yang paling efektif dan efisien. Perencanaan pembelajaran pada umumnya dibuat atas asumsi bahwa perencanaan yg baik akan membawa hasil yg baik pula. Dikembangkan sebagai salah satu usaha untuk memperbaiki pengajaran.
Prinsip Perencanaan Pembelajaran yaitu:
1.         Pembelajaran yang disiapkan secara cermat dan sistematis akan dapat membantu perkembangan siswa secara maksimal..
2.        Perencanaan yang cermat dan sistematis dikembangkan dengan mempertimbangkan berbagai aspek seperti teori belajar dan karakteristik siswa.
3.       Hendaknya diarahkan untuk membantu proses belajar siswa secara individual.
4.       Hendaknya dikembangkan dengan pendekatan sistem. Menggunakan langkah-langkah dlm proses pengembangan

B.            Konsep pengajaran sebagai suatu sistem
Istilah sistem berasal dari bahasa yunani “systema” yang berarti sehimpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan  secara teratur dan merupakan suatu keseluruhan.
Menurut Zahara Idris(1987) Sistem adalah satu kesatuan yang terdiri atas komponen-komponen atau elemen-elemen atau unsur-unsur  sebagai sumber yang mempunyai  hubungan fungsional yang teratur, tidak secara acak yang saling membantu untuk mencapi suatu hasil (Product).
Pengajaran sebagai suatu sistem merupakan suatu pendekatan mengajar yang menekankan hubungan sistemik antara berbagai komponen dalam pengajaran. Pengajaran dalam sebuah pembelajaran mempunyai beberapa komponen, yaitu : tujuan pengajaran, bahan ajaran, metode belajar-mengajar, media, dan evaluasi pengajaran. Pengajaran yang bercirikan sistem menekankan keterpaduan antara keseluruhan komponen , komponen yang satu berhubungan erat dengan komponen lainnya. Apabila suatu tujuan pengajaran yang menyangkut segi efektif (nilai dan sikap) maka bahan ajaran, proses belajar mengajarmedia serta evaluasi  pengajaran hendaknya beserta afektif pula. Demikian juga halnya apabila tujuan pengjaran berkenaan dengan aspek kognitif atau psikomotor, maka komponen-komponen lainnya harus bersifat kognitif atau psikomotor pula. Ciri selanjutnya pengajaran sebagai sistem adalah penekanan kepada perilaku yang dapat diukur atau diamati. Proses belajar- mengajar akan mudah ditentukan serta pencapaian tujuan pengajaran akan mudah diketahui apabila tujuan-tujuan pengajaran dirumuskan serta operasional. Tujuan pengajaran yang bersifat operasional dirumuskan dalam bentuk rumusan perilaku yang dapat diamati atau diukur.
Konsep perencanaan pengajaran sebagai sistem dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, yaitu: Perencanaan Pengajaran sebagai teknologi Perencanaan Pengajaran sebagai sebuah disiplin, Perencanaan, Perencanaan Pengajaran sebagai sebuah proses Perencanaan Pengajaran sebagai sebuah realitas, Perencanaan Pengajaran juga dimaksudkan sebagai langkah awal sebelum proses pembelajaran berlangsung. Terdapat beberapa manfaat perencanaan pengajaran dalam pembelajaran yaitu: Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur yang terlibat dalam kegiatan. Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik unsur guru maupun unsur murid

C.           Perencanaan program pengajaran dalam sebuah pembelajaran
 Pengajaran dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu, misalnya 3 tahun untuk jenjang SMP dan SMA dan 6 tahun untuk sekolah Dasar. Karena dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu, baik lama maupun singkat, maka apa yang dikerjakan dalam pengajaran perlu disusun dalam suatu program, yaitu program pengajaran. Ada program pengajaran yang mencakup seluruh masa belajar misalnyaa 6 tahun untuk SD dan 3 tahun untuk SMP dan SMA, disamping itu ada program yang lebih singkat seperti program tahunan, semesteran. Dalam pengajaraan di sekolah kita dewasa ini, umumnya guru-guru hanya dituntut menyusun dua macam program pengajaran, yaitu program untuk jangka waktu yang cukup panjang seperti program semesteran. Dan program untuk jangka waktu singkat yaitu program untuk setiap pokok satuan bahasan. Misalnya apa yang  dikenal dengan satuan pelajaran.
Seperti telah diuraikan sebelumnya bahwa pengajaran meliputi tiga langkah, yaitu langkah perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program pengajaran. Dalam program pengajaran sebagai suatu sistem, langkah perencanaan program pengajaran dalam pembelajaran pengajaran memegang peranan yang sangat penting, sebab menentukan langkah pelaksanaan dan evaluasi. Keterpaduan pengajaran sebagai sistem bukan hanya antara komponen-komponen proses belajar-mengajar, tetapi juga antara langkah yang satu dengan langkah berikutnya. Dalam program pengajaran yang menggunakan model satuan pelajaran, guru masih mempunyai kemungkinan  untuk mengadakan perubahan-perubahan dalam pelaksanaanya, tetapi dalam program pengajaran dengan modul, pengajaran dengan kaset video/audio/komputer serta pengajaran benar-benar harus sesuai dengan yang telah direncanakan.
Proses pengembangan perencanaan pembelajaran terkait erat dengn unsurunsur dasar kurikulum yaitu tujuan materi pelajaran, pengalaman belajar dan penilaian hasil belajar.
Perangkat yang harus dipersiapkan dalam perencanaan pembelajaran adalah :
1.       memahami kurikulum
2.       menguasai bahan ajar
3.       menyusun program pengajaran
4.       melaksanakan program pengajaran dan
5.       menilai program pengajaran dan hasil proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan.
Dalam perencanaan pembelajaran sampai saat ini masih mempergunakan pendekatan sistem, artinya perencanaan pembelajaran merupakan kesatuan utuh yang memiliki komponen (tujuan, materi, pengalaman belajar dan evaluasi) yang satu sama lain saling berinteraksi.
Manfaat yang didapat dari perencanaan pengajaran yang baik antara lain:
1.      Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuanpembelajaran yang dilakukan
2.      Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran
3.      Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik guru maupun murid
4.      Sebagai alat ukur keefektifan suatu proses pembelajaran. sehingga setiap saat dapat diketahui ketepatan dan kelambanan kerja.
5.       Untuk bahan penyusunan data agar terjadi keseimbangan kerja untuk menghemat waktu, tenaga, alat-alat, dan biaya.
Perencanaan pengajaran mempunyai beberapa faktor yang mendukung tujuan pembelajaran tercapai misalnya :
1.        Persiapan sebelum mengajar
2.        Situasi ruangan dan letak sekolah dari jangkauan kendaraan umum
3.        Tingkat intelegensi siswa
4.        Materi pelajaran yang akan disampaikan

D.           Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan program pengajaran dalam pembelajaran
Penyusunan program pengajaran bertujuan agar pelaksanaan pengajaran berjalan lebih lancar dan hasilnya lebih baik. Kurikulum, menjadi acuan utama di dalam penyusunan atau perencanaan suatu program pengajaran, namun kondisi sekolah dan lingkungan sekitar, kondisi sekolah dan lingkungan sekitar, kondisi siswa dan guru merupakan hal-hal penting yang  juga perlu  diperhatikan.

1.      Kurikulum
Kurilulum adalah sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh atau diselesaikan peserta didik untu memperoleh ijazah.
Dalam perencanaan atau penyusunan suatu program pengajaran, hal pertama yang perlu mendapat perhatian dalam pembelajaran adalah kurikulum. Kurikulum sangat dibutuhkan, kurikulum sebagai pedoman untuk menyusun target dalam proses belajar mengajar. Perkembangan selanjutnya adalah bahwa isi kurikulum tidak terbatas hanya pada mata pelajaran tertentu saja. Pandangan lain tentang kurikulum adalah kurikulum sebagai program belajar bagi siswa untuk mencapai tujuan. Pengalaman belajar peserta didik akan mempengaruhi perkembangan kepribadiannya. Dengan demikian kurikulum dipandang sebagai kegiatan dan pengalaman belajar yang diberikan kepada peserta didik di bawah tanggung jawab sekolah. Isi kurikulum lebih luas sebab menyangkut mata pelajaran, kegiatan belajar, pengalaman anak didik di sekolah dan lain-lain.
2.      Kondisi Sekolah
Perencanaan program pengajaran dalam pembelajaran juga perlu memperhatikan keadaan sekolah, terutama tersedianya sarana-prasarana,dan alat bantu pelajaran. Sarana-sarana dan alat bantu pelajaran ini menjadi pendukung terlaksananya  berbagai aktivitas belajar siswa. Guru tidak mungkin menyuruh siswa-siswa mengadakan pengamatan terhadap tanaman, apabila di sekolah atau sekitar sekolah tidak ada kebun.
3.      Kemampuan dan perkembangan Siswa
Dalam menyusun atau merencanakan program pengajaran komponen siswa juga perlu mendapat perhatian. Program pengajaran apakah program mingguan atau harian, dapat dipandang sebagai suatu skenario tentang apa yang harus dipelajari siswa dan bagaimana mempelajarinya. Agar bahan dan cara belajar ini sesuai dengan kondisi siswa, maka penyusunan skenario atau program pengajaran perlu disesuaikan dengan kemampuan dan perkembangan siswa. Keluasan dan kedalaman bahan ajaran perlu disesuaikan dengan kemampuan dan perkembangan siswa. Aktivitas belajar yang direncanakan guru juga perlu memperhatikan hal itu. Secara umum siswa dalam satu elas terbagi atas tiga kelompok  yaitu kelompok pandai atau cepat belajar, sedang dan kelompok kurang atau lambat belajar. Bagian yang terbanyak adalah kelompok yang sedang. Karena kelompok yang sedang ini yang terbanyak, maka penyusunan bahan hendaknya menggunakan kriteria sedang ini. Untuk mengatasi variasi kemampuan siswa, maka guru perlu menggunakan metode tau bentuk kegiatan mengajar yang bervariasi pula


4.      Keadaan Guru
Keadaan dan kemampuan guru sesungguhnya tidak perlu menjadi hal yang perlu diperhatikan, sebab guru dituntut memiliki kemampuan dalam segala hal yang berkenaan dengan pelaksanaan pendidikan dan pengajaran. Kalau ada suatu saat ia memiliki kekurangan, ia dituntut untuk segera belajar atau meningkatkan dirinya. Bagi guru-guru yang pengalaman pengajarnya masih sangat sedikit, kekurangan kemampuan pada guru juga perlu diperhatikan.

E.              Jenis-jenis metode mengajar yang dapat digunakan dalam pembelajaran
Ada sejumlah metode yang bisa digunakan dalam kegiatan mengajar, antara lain ialah: metode ceramah, tanya jawab, diskusi, demonstrasi, percobaan atau axperimen, latihan atau simulasi, kerja kelompok, karyawisata dan sosiodrama atau bermain peran.
Analisis singkat tentang masing-masing metode mengajar trsebut dapat diikuti dalam uraian-uraian berikut:
1.    Metode Ceramah
Metode ceramah merupakan cara mengajar yang paling tradisional dan telah lama dilaksanakan oleh guru. Ceramah adalah penuturan bahan pelajaran secara lisan. Metode ini tidak senantiasa jelek bila penggunaannya betul-betul disispkan dengan baik, didukung dengan alat dan media, serta memperhatikan batas-batas kemungkinan penggunaannya. Cara mengajar dengan ceramah dapat dikatakan juga sebagai metode pembelajaran di sekolah baik di SD, SMP maupun di SMA, merupakan suatu cara mengajar yang digunakan untuk menyampaikan keterangan atau informasi, atau uraian tentang suatu pokok persoalan serta masalah secara lisan.
Metode ceramah digunakan karena hal-hal
a.         Jumlah khalayak cukup banyak
b.        Guru akan memperkenalkan materi pelajaran baru
c.         Khalayak telah mampu menerima informasi melalui kata-kata
d.        Waktu terbata, sedangkan materi atau informasi banyak yang akan disampaikan
2.        Metode Tanya jawab
Metode tanya jawab adalah metode mengajar yang memungkinkan terjadinya komunikasi langsung yang bersifat dua arah sebab pada saat yang sama terjadi dialog antara guru dan siswa. Guru bertanya siswa menjawab, atau siswa bertanya guru menjawab. Dalam komunikasi ini terlihat adanya hubungan timbal balik secara langsung antara guru dengan siswa.
Kebaikan dalam menggunakan metode tanya jawab adalah sebagai berikut:
a.    Metode tanya jawab dapat memperoleh sambutan yang lebih aktif.
b.    Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan pendapat.
c.    Mengetahui perbedaan-perbedaan pendapat yang ada, yang dapat dibawa ke arah diskusi.
3.        Metode Diskusi
Metode diskusi pada dasarnya adalah bertukar informasi, pendapat dan usur-unsur pengalaman secara teratur dengan maksud untuk mendapat pengertian bersama yang lebih jelas dan lebih cermat tentang permasalahan atau topik yang sedang dibahas. Dalam diskusi, setiap orang diharapkan memberikan sumbangan pikiran, sehingga dapat diperoleh pandangan dari berbagai sudut berkenaan dengan maksut, adalah tersebut. Dengan sumbangan dari setiap orang, kelompok diharapkan akan maju dari satu pemikiran yang lain, langkah demi langkah, sampai dihasilkannya pemikiran yang lengkap mengenai permasalahan atau topik yang dibahas.
4.        Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang cukup efektif, sebab membantu para siswa untuk memperoleh jawaban dengan mengamati suatu proses atau peristiwa tertentu. Metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang memperlihatkan bagaimana proses terjadinya sesuatu, di mana keaktifan biasanya lebih banyak pada pihak guru.

5.        Metode Eksperimen
Jika dalam metode demonstrasi, keaktifan lebih banyak pada pihak guru, metode eksperimen langsung melibatkan para siswa melakukan percobaan untuk mencari jawaban terhadap permasalahan yang diajukan. Eksperimen sering dilakukan dalam pengajaran bidang studi IPA, di mana metode ini merupakan unsur pokok dalam pendekatan belajar dengan menemukan.
6.        Metode pemberian Tugas
Metode ini dimaksudkan untuk memberi kesempatan kepada siswa melakukan tugas atau kegiatan yang berhubungan dengan pelajaran, seperti mengerjakan soal-soal, mengumpulkn kliping, dan sebagainya. Metode ini dapat dilakukan dalam bentuk tugas atau kegiatan individual ataupun kerja kelompok, dan dapat merupakan unsur penting dalam pendektan pemecahan masalah.
7.        Metode Karyawisata
Melalui metode ini, siswa-siswa diajak mengunjungi tempat-tempat tertentu di luar sekolah. Tempat-tempat yang akan dikunjungi dan hal-hal yang perlu diamati telah direncanakan terlebih dahulu, dan setelah selesai melakukan kunjungan, siswa-siswa diminta untuk membuat atau menyampaikan laporan.
8.        Metode Sosiodrama
Metode sosiodrama atau bermain peran, merupakan metode yang sering digunakan dalam mengajarkan nilai-nilai dan memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam hubungan sosial dengan orang-orang di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Dalam pelaksanaannya, siswa-siswa diberi berbagai peran tertentu dan melaksanakan peran tersebut, serta mendiskusikannya di kelas.
Yang penting untuk disadari ialah bahwa tepat tidaknya suatu metode mengajar, tergantung pula pada jenis tujuan instruksional yang ingi dicapai, di samping faktor-faktor lain. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa tidak ada satu pun metode yang tepat untuk semua tujuan, dan bahkan untuk mencapai suatu tujuan pun kadang-kadang diperlukan lebih dari satu metode.
















BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A.    Kesimpulan
Program pengajaran merupakan suatu program bagaimana mengajarkan apa yang sudah dirumuskan dalam kurikulum.
Kurikulum, menjadi acuan utama di dalam penyusunan atau perencanaan suatu program pengajaran, namun kondisi sekolah dan lingkungan sekitar, kondisi sekolah dan lingkungan sekitar, kondisi siswa dan guru merupakan hal-hal penting yang  juga perlu  diperhatikan. Pengajaran dalam sebuah pembelajaran mempunyai beberapa komponen, yaitu : tujuan pengajaran, bahan ajaran, metode belajar-mengajar, media, dan evaluasi pengajaran.
 Perencanaan pengajaran berarti pemikiran tentang penerapan prinsip- prinsip umum mengajar didalam pelaksanaan tugas mengajar dalam suatu interaksi pengajaran tertentu yang khusus baik yang berlangsung di dalam kelas ataupun diluar kelas. Dengan demikian, perencanaan berkaitan dengan penentuan apa yang akan dilakukan. Perencanaan mendahului pelaksanaan, mengingat perencanaan merupakan suatu proses untuk menentukan kemana harus pergi dan mengidentifikasikan persyaratan yang diperlukan dengan cara yang paling efektif dan efisien.

18
Sesuai dengan kurikulum pendidikan pendidikan dasar  Sembilan tahun dan SMU, bahwa dalam penyusunan program pengajaran perlu diperhatikan komponen-komponen penting berikut ini :
1.      Penguasaan materi pelajaran
2.      Analisis hasil materi pelajaran
3.      Program tahunan dan program caturwulan
4.      Program satuan pelajaran/persiapan mengajar
5.      Rencana pengajaran.
Ada sejumlah metode yang bisa digunakan dalam kegiatan mengajar, antara lain ialah: metode ceramah, tanya jawab, diskusi, demonstrasi, percobaan atau axperimen, latihan atau simulasi, kerja kelompok, karyawisata dan sosiodrama atau bermain peran.
Kelima komponen tersebut merupakan perangkat dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran yang harus dibuat oleh setiap guru sebelum mengajar. Sehingga diperoleh hasil yang optimal atau sesuai dengan yang diharapkan.
Dari beberapa rumusan tentang program perencanaan pengajaran dalam pembelajaran pendidikan dapat dimaklumi bahwa masalah yang menonjol adalah suatu proses untuk menyiapkan suatu konsep keputusan yang akan dilaksanakan di masa depan. Dengan demikian, perencanaan pendidikan dalam pelaksanaan tidak dapat diukur dan dinilai secara cepat, tapi memerlukan waktu yang cukup lama, khususnya dalam kegiatan atau bidang pendidikan yang bersifat kualitatif, apalagi dari sudut kepentingan nasional.




B.       Saran
1.      Guru harus bisa bersikap profesional terutama dalam hal program perencanaan pengajaran dalam pembelajaran di sekolah.
2.      Guru harus pandai dalam menggunakan metode-metode dalam pembelajaran
Untuk meyempurnakan makalah yang sederhana ini penulis mengharapkan saran dan krtik agar tersempurnanya makalah ini. Dan mudah-mudahan makalah ini bermanfaat untuk pemabaca.



















DAFTAR PUSTAKA

Hardini Isriani, Dewi Puspita. 2012. Strategi Pembelajaran Terpadu. Yogyakarta:
            Familia(Group Relasi Inti Media)

Ladjid Hafni. 2005. Pengembangan Kurikulum Menuju Kurikulum Berbasis
            Kompetensi. Bandung: Quantum Teaching

R. Ibrahim, Syaodih Nana. 2010. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

welcome

daun

<